Mohon tunggu...
Arfiani Nur Sayidah
Arfiani Nur Sayidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Fitopatologi Universitas Gadjah Mada

hidup adalah perjalanan, jadi nikmati setiap langkahnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Teknologi Biofilter untuk Pengolahan POME dalam Mencapai Target Net Zero Emission dan Kontribusinya pada Penerimaan Negara

23 Oktober 2024   22:50 Diperbarui: 23 Oktober 2024   23:44 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Trickling Filter Wikipedia

Indonesia telah menetapkan komitmen untuk mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060 sebagai bagian dari usaha mengatasi perubahan iklim. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memainkan peran krusial dalam mencapai target tersebut. Melalui berbagai inisiatif dan program, BPDPKS tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga berpengaruh pada penerimaan negara. Menekankan pada  industri kelapa sawit, BPDPKS berusaha mendorong penerapan praktik berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan dari sektor tersebut. Industri kelapa sawit merupakan salah satu sektor penting di Indonesia yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian dan penyediaan lapangan kerja. Namun, di balik potensi tersebut, muncul tantangan lingkungan yang besar, industri ini menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon, dengan sekitar 8% dari total emisi gas rumah kaca global berasal dari limbah perkebunan kelapa sawit. Salah satu limbah yang paling signifikan adalah limbah cair sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME).

POME merupakan produk samping dari proses pengolahan minyak sawit yang mencakup air sisa dari proses pemisahan minyak, serta bahan organik dan nutrisi lainnya. Hasil penelitian Hanim et al. (2020) menyatakan bahwa dalam setiap 1 ton minyak sawit dapat menghasilkan 2.5 m³ air  POME yang memiliki kandungan Chemical Oxygen Demand (COD) rata-rata 21.280 mg/l, kandungan Biochemical Oxygen Demand (COD) sebesar 34.730 mg/l, selain itu juga memiliki kandungan minyak dan lemak dengan rata-rata sebanyak 3.075 mg/l serta memiliki pH sebesar 3,5-4. Data tersebut menunjukkan  bahwa POME adalah limbah yang sangat mencemari dan berdampak negatif bagi lingkungan. POME berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca, terutama metana (CH₄), yang dihasilkan dari dekomposisi anaerobik limbah tersebut. Metana adalah gas rumah kaca yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan karbon dioksida (CO₂) dalam hal potensi pemanasan global. POME memiliki potensi untuk mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik, karena mengandung senyawa organik yang dapat menurunkan kualitas air dan mengganggu ekosistem. Oleh karena itu, diperlukan metode yang tepat dalam pengolahan POME tersebut. Berikut merupakan data jumlah POME tahun 2015 – 2020 :

Pengolahan POME dengan teknologi biofilter dapat menjadi solusi efektif untuk mendukung pencapaian target net zero emission tahun 2060. Teknologi biofilter telah diadopsi di berbagai sektor, termasuk industri kelapa sawit, sebagai metode yang efektif untuk mengolah limbah cair, terutama Palm Oil Mill Effluent (POME). Mekanisme pengolahan POME menggunakan teknologi biofilter adalah sebagai berikut :

  • Infiltrasi dan Filtrasi : POME dialirkan melalui lapisan media biofilter, yang biasanya terdiri dari material seperti kerikil, pasir, atau arang. Ketika limbah melewati media, partikel-partikel besar dan padatan tersaring.
  • Degradasi Biologis : Mikroorganisme yang ada di dalam media biofilter mulai menguraikan senyawa organik yang terkandung dalam POME. Proses ini berlangsung dalam kondisi aerobik (dengan oksigen) atau anaerobik (tanpa oksigen), tergantung pada desain biofilter.
  • Pembersihan Air : Setelah proses degradasi, air yang telah dibersihkan dapat dialirkan ke saluran pembuangan atau digunakan kembali untuk keperluan lain, seperti irigasi atau proses produksi lainnya.
    Sumber : Trickling Filter Wikipedia
    Sumber : Trickling Filter Wikipedia

Pengolahan POME menggunakan teknologi biofilter memiliki banyak keunggulan yaitu a) efisiensi pengolahan, teknologi biofilter dapat mengurangi Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) secara signifikan yang menjadikannya solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas POME, b) Pengurangan emisi gas rumah kaca, biofilter membantu mengurangi emisi metana yang dihasilkan dari dekomposisi anaerobik limbah, berkontribusi pada pengurangan jejak karbon, c) Ramah lingkungan, karena biofilter menggunakan mikroorganisme alami yang dapat meminimalkan penggunaan bahan kimia, d) Peluang pemulihan energi, biofilter dapat dirancang untuk menghasilkan biogas dari POME, yang dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan, e) Biaya operasional biofilter biasanya lebih rendah dibandingkan dengan sistem pengolahan limbah lainnya.

Pengelolaan limbah POME merupakan aspek kunci dalam mencapai target net zero emission pada tahun 2060. Dengan menerapkan teknologi biofilter, industri ini dapat mengurangi emisi metana dan meningkatkan kualitas lingkungan secara keseluruhan, serta memfasilitasi pemanfaatan POME untuk menghasilkan energi, mendanai inovasi, memberikan pelatihan, dan memperkuat kebijakan, BPDPKS tidak hanya membantu mengurangi dampak lingkungan dari industri kelapa sawit tetapi juga berkontribusi pada peningkatan penerimaan negara. Energi yang dihasilkan dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil, yang sejalan dengan kebijakan energi nasional. Selain itu, pengembangan produk turunan dari POME dapat membuka peluang ekspor, meningkatkan pendapatan pajak, dan menciptakan lapangan kerja baru.  Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan industri kelapa sawit, tetapi juga mendukung penerimaan negara melalui pengurangan biaya pengelolaan limbah dan potensi pemulihan energi.

Untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan, kolaborasi antara BPDPKS, pelaku industri, dan pemerintah sangat penting. Melalui penerapan solusi inovatif dan komitmen untuk praktik ramah lingkungan, Indonesia dapat mengubah tantangan menjadi peluang, memastikan bahwa industri kelapa sawit tidak hanya berkontribusi pada ekonomi, tetapi juga melindungi lingkungan untuk generasi mendatang.

Daftar Pustaka 

Direktorat Jenderal Perkebunan, 2021.

Hanim, et al. 2021. Teknologi pengolahan limbah POME (Palm Oil Mill Effluent) dengan sistem anaerobik di industri kelapa sawit. Prosiding Seminar Industri Hijau, 1 (1) : 69 – 78.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun