Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Elegi Rindu yang Tak Tergapai

22 Desember 2024   20:14 Diperbarui: 22 Desember 2024   20:14 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Elegi Rindu yang Tak Tergapai

Oleh : Arfiani Yulianti Fiyul

Di bawah langit kelabu kulukis pilu
Kisah kehilangan yang menusuk kalbu....
Kekasih jiwa kau pergi tanpa pamit
Meninggalkan ruang kosong yang tak pernah terisi....

Anak-anak kecil kita yang selalu memanggil namamu
Dalam tangis polos yang merobek bisuku....
Mereka tak mengerti hanya rindu
Sedang aku sendiri memikul beban waktu......

Andaikan kau dapat kembali walau sekejap
Ntuk' memelukku hangat yang kini hanya menjadi harap....
Bercerita tentang hari-hari tanpa jeda
Dan mimpi yang patah di tengah senda.....

Hingga kini aku belum mampu membuka hati yang terluka
Bayangmu terlalu kuat untuk terlalu nyata....
Bagaimana mungkin aku akan mencari pengganti?
Hingga saat ini namamu masih terpahat di sudut hati......

Tiap malam aku berbincang dengan sepi
Menyebut namamu dalam doa yang tak henti.......
Andaikan Allah SWT memberiku satu permintaan
Kuingin kau kembali meski hanya bayangan......

Namun aku tahu ini adalah takdir Ilahi
Kehilangan adalah suatu cinta yang diuji......
Kutitipkan rindu pada hembusan angin
Berharap ia sampai ke surga yang hening......

Elegi ini, cintaku adalah bukti
Bahwa meski ragamu tiada  jiwamu abadi.....
Hingga kita akan bertemu di akhir perjalanan
Dalam pelukan erat yang tak lagi mengenal perpisahan.....

Malam Hening di Kayumaloa, 22 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun