Manusia sebagai Pembelajar Sejati: Naluri Alami untuk Belajar dan Berkembang
Oleh: Arfiani Yulianti Fiyul
Manusia, sebagai makhluk hidup yang paling kompleks, memiliki kemampuan unik untuk belajar. Secara alami, manusia dikaruniai naluri untuk terus belajar, beradaptasi, dan bertumbuh.
Proses belajar ini berlangsung sepanjang hidup, baik melalui pengalaman, interaksi dengan lingkungan, maupun pendidikan formal.
Teori-teori psikologi dan pendidikan telah lama menjelaskan bahwa manusia secara alami adalah pelajar. Salah satu teori yang mendukung adalah Teori Belajar Sosial dari Albert Bandura, yang menyatakan bahwa manusia belajar melalui observasi dan peniruan perilaku orang lain.
Bandura menekankan bahwa proses belajar tidak selalu memerlukan pengalaman langsung, tetapi bisa melalui pengamatan.Â
Selain itu, Teori Perkembangan Kognitif dari Jean Piaget juga menjelaskan bahwa manusia melalui tahapan perkembangan dalam belajar.
Menurut Piaget, anak-anak berkembang melalui empat tahap: sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. Setiap tahap mencerminkan peningkatan kemampuan kognitif dan pemahaman terhadap dunia di sekitarnya.Â
Teori lain yang mendukung adalah Teori Konstruktivisme dari Lev Vygotsky. Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam proses belajar.
Menurutnya, manusia belajar melalui interaksi dengan lingkungan sosial, terutama melalui dialog dengan orang-orang yang lebih kompeten. Vygotsky memperkenalkan konsep "zona perkembangan proksimal" yang menunjukkan bahwa manusia dapat belajar lebih baik dengan bantuan orang lain.