Evolusi Masyarakat Menuju Society 5.0, Â Penggabungan Dunia Fisik dan Digital untuk Kemajuan
Oleh: Arfiani Yulianti Fiyul
Dalam era Society 5.0 yang ditandai oleh integrasi teknologi digital dalam setiap aspek kehidupan, prinsip-prinsip pembelajaran mengalami evolusi signifikan untuk mempersiapkan generasi yang mampu menghadapi kompleksitas dan dinamika masyarakat yang semakin terhubung ini.
Society 5.0, sebuah konsep yang muncul di Jepang, menggambarkan evolusi masyarakat menuju era yang menggabungkan dunia fisik (physical) dengan dunia digital (cyber) untuk mencapai kemajuan yang lebih besar.
Dalam konteks pembelajarannya di era Society 5.0, ada beberapa prinsip yang dapat diperhatikan:
Satu, Integrasi Teknologi
Pembelajaran di era Society 5.0 mengedepankan integrasi teknologi dalam proses pembelajaran. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan Augmented Reality (AR) digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar.
Dua, Pembelajaran Berbasis Proyek
Prinsip pembelajaran berbasis proyek digunakan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dan relevan dengan kehidupan nyata. Siswa diberi kesempatan untuk memecahkan masalah dunia nyata menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari.
Tiga, Kolaborasi dan Komunikasi
Pembelajaran kolaboratif dan komunikatif ditekankan, di mana siswa bekerja sama dalam kelompok atau tim untuk menyelesaikan tugas dan proyek. Komunikasi yang efektif dan kerja tim menjadi keterampilan penting yang diajarkan.
Empat, Pembelajaran Seumur Hidup
Society 5.0 menekankan pentingnya pembelajaran seumur hidup (lifelong learning) dalam menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks di era digital. Siswa diajarkan untuk menjadi pembelajar mandiri yang selalu mencari pengetahuan baru.
Lima, Pembelajaran Personalisasi
Melalui penggunaan teknologi dan analisis data, pembelajaran personalisasi menjadi mungkin di era Society 5.0. Kurikulum dan pengalaman belajar disesuaikan dengan kebutuhan dan minat individu siswa.
Enam, Kritis dan Kreatif
Siswa didorong untuk menjadi pemikir kritis dan kreatif, mampu menganalisis informasi dengan cermat, menyelesaikan masalah kompleks, dan menghasilkan solusi inovatif untuk tantangan masa depan.
Tujuh, Keseimbangan Antara Dunia Fisik dan Digital
Meskipun menggunakan teknologi digital secara luas, prinsip pembelajaran di era Society 5.0 juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia fisik dan digital, serta memahami dampak sosial dan etis dari teknologi.
Delapan, Pendidikan Multidisiplin
Society 5.0 menyoroti pentingnya pendidikan yang multidisiplin, di mana siswa diberi kesempatan untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai bidang untuk memecahkan masalah yang kompleks.
Sembilan, Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Prinsip-prinsip etika dan tanggung jawab sosial ditekankan dalam pembelajaran di era Society 5.0. Siswa diajarkan untuk menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan mempertimbangkan dampak sosial dari tindakan mereka.
Sepuluh, Inklusi dan Keadilan
Pembelajaran di era Society 5.0 harus inklusif dan adil, memastikan bahwa semua individu, termasuk yang berkebutuhan khusus atau marginal, memiliki akses dan kesempatan yang sama dalam pendidikan dan teknologi.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, pendidikan di era Society 5.0 diharapkan dapat mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan dan peluang yang ada dalam masyarakat yang semakin terhubung dan berubah dengan cepat.
Oleh karena itu, dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat era 5.0, kita membuka jalan bagi terbentuknya manusia-manusia yang kritis, kreatif, dan mudah berubah yang siap menghadapi tantangan masa depan yang tidak dapat diprediksi  semakin terhubung dan cepat, mengubah situasi. situasi Masyarakat.
Cimahi, 25 02 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H