Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pancasila di Era Digital: Menguak Esensi Nilai-nilai Fundamental

17 Februari 2024   09:10 Diperbarui: 17 Februari 2024   09:12 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pancasila di Era Digital: Menguak Esensi Nilai-nilai Fundamental

Oleh: Arfiani Yulianti Fiyul

Di tengah gelombang transformasi digital yang melanda setiap aspek kehidupan, konsep-konsep tradisional seringkali dihadapkan pada tantangan baru.

Salah satu konsep yang tetap relevan dan bahkan semakin penting dalam era digital ini adalah Pancasila, dasar negara Indonesia yang menempatkan lima sila sebagai landasan utama.

Dalam era digital ini, Pancasila tidak hanya bertahan sebagai doktrin politik, tetapi juga menemukan makna baru dan relevansi yang mendalam dalam konteks yang semakin terhubung dan kompleks.

Maka dalam tulisan ini, kita akan menyelidiki bagaimana Pancasila mewujud dalam era digital, serta bagaimana nilai-nilai fundamentalnya terus memegang peranan penting dalam membentuk karakter individu dan masyarakat.

Pertama-tama, kita perlu memahami esensi dari setiap sila Pancasila dalam konteks era digital. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, tidak hanya mencerminkan keyakinan akan adanya Tuhan, tetapi juga menyoroti pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan digital.

Di tengah arus informasi yang tidak terbatas dan budaya konsumtif, prinsip ini mengajarkan pentingnya menjaga integritas dan etika dalam menggunakan teknologi, serta mengingatkan kita untuk tidak lupa pada nilai-nilai moral yang mendasari segala tindakan.

Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menuntut kita untuk menghormati martabat manusia, mengedepankan keadilan, dan membangun masyarakat yang beradab.

Dalam era digital, hal ini menyoroti pentingnya inklusi dan kesetaraan dalam akses terhadap teknologi.

Pancasila mengajarkan kita untuk tidak meninggalkan siapapun dalam menghadapi kemajuan teknologi, tetapi sebaliknya, memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berpartisipasi dalam masyarakat digital.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia, menekankan pentingnya kesatuan dan solidaritas dalam keberagaman.

Dalam konteks era digital yang penuh dengan perbedaan pendapat dan polarisasi, sila ini menuntut kita untuk membangun jembatan dan memperkuat persatuan, mengatasi perpecahan yang mungkin timbul akibat perbedaan digital.

Pancasila mengajarkan bahwa walaupun kita mempunyai perbedaan, kita tetap bersatu dalam kebangsaan dan tujuan bersama..

Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, menekankan pentingnya demokrasi dan partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan.

Dalam era digital, hal ini mencerminkan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan keterlibatan publik dalam proses pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan teknologi.

Pancasila mengajarkan bahwa walaupun kita mempunyai perbedaan, kita tetap bersatu dalam kebangsaan dan tujuan bersama.Pancasila mengajarkan bahwa kebijaksanaan sejati didasarkan pada pemahaman dan konsensus bersama, bukan pada kepentingan pribadi atau khusus.

Terakhir, sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menekankan pentingnya pembangunan yang merata dan inklusif, serta distribusi kekayaan yang adil.

Dalam era digital yang dipenuhi dengan kesenjangan ekonomi dan akses, sila ini menuntut kita untuk memastikan bahwa manfaat dari kemajuan teknologi didistribusikan secara adil kepada semua lapisan masyarakat, tanpa meninggalkan yang terpinggirkan.

Pancasila mengajarkan bahwa kemajuan teknologi seharusnya tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia.

Namun, bagaimana kita menerapkan nilai-nilai Pancasila ini dalam kehidupan sehari-hari di era digital? Salah satu cara adalah dengan menjadi agen perubahan positif di dunia maya.

Sebagai pengguna internet, kita memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini publik, menyebarkan informasi yang benar, dan memperjuangkan nilai-nilai yang kita yakini.

Dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam interaksi online kita, kita dapat menjadi agen perdamaian dan persatuan di tengah arus informasi yang kadangkala memecah belah.

Selain itu, pendidikan menjadi kunci dalam mewujudkan visi Pancasila di era digital. Sekolah dan lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam membekali generasi muda dengan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan digital mereka.

Melalui kurikulum yang berorientasi pada karakter dan pembelajaran yang interaktif, kita dapat membantu anak-anak dan remaja memahami pentingnya menjaga integritas, menghormati keberagaman, dan memperjuangkan keadilan dalam konteks digital.

Selain itu, peran orang tua dan masyarakat juga tidak kalah pentingnya. Dalam keluarga dan lingkungan sekitar, kita dapat membimbing anak-anak dan remaja untuk menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab, serta mengembangkan sikap empati dan kesadaran sosial dalam interaksi online mereka.

Dengan memberikan contoh yang baik dan menjadi mento mereka dalam menjelajahi dunia digital, kita dapat membantu mereka menjadi individu yang memiliki jiwa patriotisme dan integritas yang tinggi, bahkan di tengah tantangan dan godaan yang ada dalam era digital.

Penulis menyimpulkan, Pancasila tetap menjadi pedoman yang relevan dan penting dalam menghadapi perubahan zaman, termasuk di era digital ini.

Dengan memahami esensi nilai-nilai Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membentuk masyarakat digital yang beradab, inklusif, dan berkeadilan, yang di mana nilai-nilai kebangsaan dan persatuan tetap menjadi landasan utamanya.

Dengan demikian, Pancasila tidak hanya menjadi ideologi politik, tetapi juga menjadi prinsip panduan yang menginspirasi setiap individu untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara.

Semoga Bermanfaat....

Cimahi, 17 Februari 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun