Pelajaran Manis di Balik Nyeri Gigi
Oleh : Arfiani Yulianti Fiyul
Suasana di pagi itu terasa begitu biasa, hingga sebuah rasa nyeri yang tiba-tiba menyapaku. Sakit gigi yang mendalam membuatku sulit untuk menikmati pagi yang cerah.
Ibuku, yang peka terhadap keluhanku, segera menggenggam tanganku dan berkata, "Kita akan ke dokter gigi."
Dengan langkah yang penuh kekhawatiran, kami melangkah ke klinik dokter gigi setempat. Di sana, seorang dokter dengan senyuman hangat menyambut kami.
Setelah memeriksa gigiku, dia mengatakan, "Gigi kamu berlubang, nak. Ini disebabkan karena jarangnya menyikat gigi."
Kata-kata dokter itu membuatku merasa bersalah. Aku menyadari bahwa kesibukan sehari-hari telah membuatku lalai dalam merawat kesehatan gigiku.
Ibuku, dengan sabar, hanya menggenggam tanganku lebih erat.
Dokter gigi pun memberikan penjelasan tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan rutin memeriksakan diri.
Meskipun gigiku harus diperbaiki, namun pelajaran berharga ini membuatku bertekad untuk lebih peduli terhadap kesehatan gigiku.
Di dalam perjalanan pulang, ibuku tak henti memberikan semangat. "Ini pelajaran yang baik, Nak. Kesehatan gigi penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan," katanya. Kami berdua tertawa, meskipun gigiku masih terasa nyeri.
Sejak saat itu, menyikat gigi menjadi ritual harian yang tak boleh terlewatkan. Pengalaman sakit gigi membawakan pelajaran manis tentang pentingnya merawat diri, bahkan dalam hal-hal kecil seperti menyikat gigi.
Dan setiap senyuman yang kembali merekah setelah perawatan gigi menjadi pengingat bahwa kebersihan gigi adalah investasi untuk masa depan yang lebih sehat.
Cimahi, 29 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H