Beberapa saat berlalu, perutku mulai merespon. Rasa sakit yang tajam berangsur-angsur mereda. Aku merasa lebih nyaman dan lega. Aku bersyukur karena Mama mengajarkan keajaiban daun beluntas.
Sejak itu, daun beluntas menjadi sahabat setia keluargaku. Setiap kali masalah perut datang, kami tak ragu untuk meracik ramuan daun beluntas. Itu bukan hanya sekadar obat tradisional, melainkan juga pewaris kearifan nenek moyang yang berbicara dengan alam.
Begitulah, sebuah cerita singkat tentang bagaimana daun beluntas, dengan segala keajaibannya, membantu aku keluar dari keterpurukan sakit perut. Senyum kembali mengembang di wajahku, dan aku belajar bahwa kehidupan di desa ini selalu memberikan kejutan penyembuhan, salah satunya dari sehelai daun beluntas.
Cimahi, 26 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H