Individu yang mengalami trauma seringkali mengalami stres akut dan kronis yang dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka.
Stres ini dapat mengganggu tidur, memengaruhi nafsu makan, dan menyebabkan perasaan cemas yang berlebihan.
Selain itu, trauma juga dapat menyebabkan gejala depresi, yang meliputi perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat dalam aktivitas yang dulu dinikmati, dan perasaan putus asa.
Dalam beberapa kasus, trauma dapat menyebabkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD), yang merupakan gangguan mental yang serius.
Individu dengan PTSD mengalami gejala seperti kilat ingatan yang mengganggu, mimpi buruk yang berulang tentang pengalaman traumatis, dan seringkali menghindari situasi atau tempat yang mengingatkan mereka pada trauma tersebut.
PTSD dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang dan memerlukan pengobatan khusus.
Dampak Trauma pada Tingkah Laku
Selain dampak pada kesejahteraan jiwa, trauma juga dapat memengaruhi tingkah laku individu. Beberapa orang yang mengalami trauma mungkin mengalami perubahan dalam tingkah laku mereka.
Ini bisa termasuk perubahan dalam pola tidur, makan berlebihan atau kurang makan, konsumsi alkohol atau obat-obatan yang berlebihan, dan bahkan tindakan agresif atau destruktif.
Trauma juga dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Beberapa individu yang mengalami trauma dapat menjadi lebih tertutup atau menarik diri dari hubungan sosial, sementara yang lain mungkin mengalami perubahan dalam hubungan interpersonal mereka.
Pemahaman dan Dukungan