Saat ini, Sebagian besar orang banyak malas menulis menggunakan alat tulis karena lebih suka langsung kutak katik di "handphone" maupun di laptop, bahkan tanda tangan pun sudah menggunakan scan maupun barkot.
Padahal kalau melihat perspektif menulis dengan menggunakan alat tulis sangatlah berguna, sinkron antara jemari dengan bagian otak selalu berhubungan sehingga daya ingat itu selalu terlatih, penulis tertarik untuk mengangkat suatu tulisan mengenai bagaimana menstimulasi keaksaraan sejak usia dini.
Sobat pembaca, memfasilitasi proses pembelajaran keaksaraan (pra membaca dan pra menulis) bagi anak usia dini memerlukan pendekatan yang berfokus pada kreativitas, interaksi, dan pengalaman langsung.
Penulis mencoba menyampaikan beberapa langkah yang dapat untuk memfasilitasi proses tersebut:
1. Stimulasi Sensorik dan Motorik
Aktivitas yang melibatkan indra seperti perabaan, pendengaran, penglihatan, dan gerakan fisik membantu mengembangkan koneksi otak pada anak-anak.
Gunakan mainan yang berbeda tekstur, bentuk, dan suara untuk merangsang indra mereka.
2. Cerita dan Dongeng
Bercerita adalah cara yang efektif untuk memperkenalkan kata-kata, frasa, dan struktur bahasa kepada anak-anak.
Gunakan cerita-cerita yang sederhana dan menarik, serta dorong mereka untuk berpartisipasi dengan bertanya atau menirukan suara-suara dalam cerita.
3. Aktivitas Bernyanyi dan Menyanyi