Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rasa Puas yang Berlebihan, Perlukah Dicontoh?

26 Agustus 2023   15:41 Diperbarui: 26 Agustus 2023   15:59 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

7. Belajar dari Kegagalan

Orang yang merasa sangat puas mungkin kesulitan menerima kegagalan atau kesalahan. Mereka mungkin tidak mau mengakui kesalahan dan tidak akan belajar dari pengalaman buruk.

Sobat pembaca, dari semua contoh di atas, rasa puas yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan, pembelajaran, dan perkembangan individu.

Oleh karena itu, penting untuk tetap rendah hati, terbuka terhadap umpan balik, dan berusaha untuk terus tumbuh dalam berbagai aspek kehidupan.

Semoga bermanfaat….

"Dan janganlah engkau memandang rendah terhadap dirimu sendiri dan janganlah pula kamu bermegah-megah (sombong) dengan membanggakan amalanmu..." (Quran, Surah Al-Hadid, 57:23)

“pentingnya untuk tidak sombong dan merasa lebih baik dari orang lain berdasarkan amal atau kelebihan yang dimiliki”

Penulis : Arfiani Yulianti Fiyul
Cimahi, 26 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun