Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rasa Puas yang Berlebihan, Perlukah Dicontoh?

26 Agustus 2023   15:41 Diperbarui: 26 Agustus 2023   15:59 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Hubungan Personal

Seseorang yang merasa sangat puas dengan dirinya sendiri mungkin menjadi kurang responsif terhadap masukan dan umpan balik dari orang lain.

Mereka bisa menjadi arogan dan sulit untuk bekerja sama dalam hubungan pribadi atau tim.

4. Kesehatan dan Gaya Hidup

Seseorang yang merasa sangat puas dengan kondisi kesehatan dan gaya hidupnya yang kurang sehat mungkin akan mengabaikan kebutuhan untuk berolahraga, menjaga pola makan, dan merawat diri.

Rasa puas ini bisa berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang.

5. Pengembangan Pribadi

Seseorang yang merasa sangat puas dengan kepribadiannya mungkin akan enggan untuk mengenali dan mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki.

Mereka bisa berhenti mencari cara untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu.

6. Kreativitas dan Inovasi

Rasa puas yang berlebihan bisa menghambat kreativitas dan inovasi. Seseorang mungkin merasa tidak perlu mencari solusi baru atau pendekatan baru karena merasa bahwa apa yang telah mereka capai sudah cukup baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun