Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Persaingan Mendengar dan Membaca sebagai Sarana Refleksi Diri

15 Agustus 2023   03:08 Diperbarui: 15 Agustus 2023   03:15 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kita cenderung bersikap terbuka atau defensif? Apakah kita mampu menahan diri untuk merespons sebelum orang lain selesai berbicara? Pertanyaan-pertanyaan ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kami menghargai dan merespons perspektif orang lain.

Mendengarkan juga menciptakan peluang refleksi diri dalam konteks pembelajaran. Dalam lingkungan belajar, mendengarkan dosen atau sesama siswa dengan saksama memungkinkan kita untuk mengasimilasi gagasan baru dengan lebih baik.

Kemampuan mendengarkan juga berarti menerima masukan kritis, memberi kesempatan untuk mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda, dan berpotensi mengubah pandangan kita.

Sebagai refleksi diri, pertanyaan yang muncul adalah seberapa baik kita menerima kritik, sejauh mana kita terbuka terhadap pandangan baru, dan sejauh mana kita bisa merenungkan bagaimana informasi yang kita dengarkan mempengaruhi cara kita berpikir.

Membaca sebagai Refleksi Diri

Membaca memiliki peran yang serupa dalam memperluas pemahaman diri. Saat kita membaca, kita tidak hanya menyerap informasi, tetapi juga memprosesnya melalui filter pikiran dan pengalaman kita sendiri.

Membaca memberi kita kesempatan untuk merenungkan ide-ide, konsep, dan pandangan yang mungkin berbeda dari yang kita yakini sebelumnya.

Ini mengajak kita untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti, "Bagaimana gagasan ini relevan bagi saya?" atau "Apakah ini mengubah pandangan saya tentang suatu topik?"

Membaca juga memungkinkan kita untuk menjelajahi dunia dan pemikiran orang lain tanpa harus berada di tempat yang sama.

Sastra, artikel, atau bahkan fiksi dapat memberi kita wawasan tentang berbagai budaya, latar belakang, dan sudut pandang.

Dalam konteks ini, refleksi diri melibatkan pertanyaan tentang seberapa terbuka kita terhadap pengalaman baru dan seberapa fleksibel kita dalam mengubah pemahaman kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun