Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tahukah, Bagaimana Cara Pemantauan Lingkungan dengan Teknologi Satelit?

6 Agustus 2023   10:41 Diperbarui: 6 Agustus 2023   10:44 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah,   Bagaimana Cara Pemantauan Lingkungan Dengan Teknologi Satelit?

Oleh: Arfiani Yulianti Fiyul

"Tak terbatas oleh ruang dan waktu, mata di langit yang tak pernah tidur teknologi satelit telah merevolusi cara kita memahami dan berinteraksi dengan planet kita.

Dari pengawasan deforestasi di hutan hujan Amazon hingga pelacakan aliran es di Kutub Selatan, teknologi satelit telah menjadi alat penting dalam pemantauan lingkungan.

Dalam era di mana perubahan iklim dan tantangan lingkungan lainnya semakin mendesak, bagaimana teknologi ini bekerja, dan bagaimana kita dapat memanfaatkannya untuk menjaga keseimbangan ekosistem Bumi?

Saat ini dalam menjelajahi dunia yang luar biasa dari pemantauan lingkungan dapat dilakukan melalui lensa satelit, sebuah perjalanan yang akan membawa kita ke penjuru paling terpencil dari planet kita, sembari tetap duduk di kursi kita."

Ya, pemantauan lingkungan dengan teknologi satelit adalah salah satu cara paling efektif untuk mengamati dan menganalisis perubahan di Bumi.

Penulis mencoba untuk menyampaikan  beberapa cara bagaimana teknologi satelit digunakan dalam pemantauan lingkungan.  Yuuk..mari menjelajah.

Pertama, Pemantauan Iklim dan Cuaca

Satelit cuaca memberikan data real-time tentang kondisi cuaca dan iklim di seluruh dunia. Ini membantu dalam peramalan cuaca, deteksi badai, dan pemantauan perubahan iklim jangka panjang.

Kedua, Pemantauan Kualitas Air dan Udara

Teknologi satelit dapat digunakan untuk mengukur polutan dalam air dan udara, memungkinkan pihak berwenang untuk mengidentifikasi dan merespons masalah kualitas air dan udara dengan cepat.

Ketiga, Pemantauan Kehutanan dan Deforestasi

Satelit dapat memberikan gambaran luas tentang hutan dan perubahan dalam penutupan tanah. Ini membantu dalam pemantauan deforestasi, pengelolaan hutan berkelanjutan, dan konservasi.

Keempat, Pemantauan Bencana Alam

Teknologi satelit digunakan untuk memantau dan merespons bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran hutan. Gambar satelit dapat membantu dalam penilaian kerusakan dan perencanaan respons darurat.

Kelima, Pemantauan Kehidupan Liar

Satelit dapat digunakan untuk melacak pergerakan hewan dan perubahan habitat, yang penting untuk konservasi dan manajemen kehidupan liar.

Keenam, Pemetaan dan Pengukuran Tanah

Teknologi satelit membantu dalam pemetaan topografi dan pengukuran tanah, yang penting untuk perencanaan penggunaan lahan dan pengembangan infrastruktur.

Ketujuh, Pemantauan Perubahan Laut

Satelit digunakan untuk memantau kenaikan permukaan laut, suhu air laut, dan perubahan lain dalam sistem laut, yang penting untuk penelitian iklim dan konservasi laut.

Kedelapan, Integrasi dengan Teknologi Lain

Data satelit sering digabungkan dengan teknologi lain seperti GIS (Sistem Informasi Geografis) untuk analisis yang lebih mendalam dan visualisasi data.

Kesembilan, Pemantauan Polusi dan Emisi

Satelit dapat mendeteksi emisi gas rumah kaca dan polusi lainnya, membantu dalam pemantauan dan pengurangan dampak lingkungan dari aktivitas manusia.

Teknologi satelit dalam pemantauan lingkungan adalah alat yang kuat yang menyediakan gambaran global dan real-time tentang Bumi. Ini memungkinkan para ilmuwan, pemerintah, dan organisasi lainnya untuk membuat keputusan yang berdasarkan data dan responsif terhadap perubahan lingkungan.

Mari terus belajar dan membaca serta berkarya

Penulis, Arfiani Yulianti Fiyul
Cimahi, 06 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun