Puisi : Ceritaku Bersama Anak Jalanan Di Bawah Sebuah Jembatan Layang
Oleh : Arfiani Yulianti Fiyul
Langit biru yang terang terik matahari yang menyengat tubuhku
Langkah kakiku terasa begitu berat di bawah terik yang membakar wajahku
Hamparan tepi jalan yang padat dilalui berbagai ragam orang
Aku tak mau berhenti ku' tetap melangkah menuju suatu tujuan
Keringatku terus menetes dari dahi meresap ke dalam baju panjangku
Debu dan asap kendaraan yang lalu Lalang membuatku kesulitan bernapas
Angin bertiup kencang mengangkat daun kering yang bertebaran di jalan
Hingga baju syar'I panjangku turut tersingkap karena angin yang tak' mau diam
Tujuanku memang agak jauh di bawah sebuah jembatan layang
Tempat berkumpulnya anak-anak jalanan
Anak pengamen , anak peminta-minta dan berbagai profesi di jalan
Hari ini aku akan berbagi membacakan sebuah buku cerita pada anak-anak di bawah jembatan layang
Aku tak'pernah tau yang berkumpul di bawah jembatan anak dari mana saja
Aku tak' pernah melihat yang mana orang tuanya
Yang aku mau lakukan hanyalah berbagi cerita dari sebuah buku cerita
Ini yang telah aku lakukan selama beberapa waktu
Bercengkrama dengan anak- anak jalanan
Aku tak' pernah malu dan tak' pernah takut
Karena saat anak jalanan kuperlakukan baik maka anak-anak pun akan berlaku baik padaku
Saat aku tiba di bawah jembatan layang anak anak menyambutku dan menyapa dengan riangnya
Bunda " bawa buku cerita apa", "bunda hari ini cerita apa"
Bunda " bawa makanan apa" , bunda....bunda....
Ada yang bergelayut dengan berbagai wangi jalanan
Anak-anak tak sungkan padaku dan akupun dengan bahagia menyapa nya
"Bunda, hari ini cerita tentang pemain sepak bola namanya Cristiano Ronaldo" Jawabku
Aku pun larut dalam keseruan anak jalanan
Mengapa aku mau melakukan hal ini ?
Karena aku sebagai rakyat jelata tak' bisa mencegah mereka untuk turun ke jalan dengan berbagai profesinya
Aku berpikir dengan aku berbagi cerita pada anak-anak jalanan itu
harapanku anak-anak melupakan sejenak apa yang di lakukan di jalan
Biarlah ada setitik pengetahuan masuk pada belahan otaknya
Mudah-mudahan yang setitik itu akan menyebarkan ingatan kebaikan pada bagian belahan otaknya
Sejenak berhenti kegiatan menengadahkan tangan mungilnya untuk meminta belas kasihan pengendara
Selalu ku berharap agar anak-anak jalanan di lindungi dari mara bahaya kendaraan dijalanan.....
Penulis : Arfiani Yulianti Fiyul
Cimahi, 09 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H