Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Menstimulasi Pendekatan Saintifik pada Anak Usia Dini yang Bermakna dan Menyenangkan

28 Februari 2023   17:22 Diperbarui: 28 Februari 2023   17:27 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara Menstimulasi Pendekatan Saintifik Pada Anak Usia Dini Yang Bermakna dan Menyenangkan

Oleh : Arfiani Yulianti Fiyul           Cimahi, 28 Februari 2023

Sobat pendidik, penulis sering memberi arahan dan pemahaman pada para pendidik yang bernaung di bawah lingkungan Pendidikan anak usia dini.

Penulis menyampaikan pentingnya anak usia dini dalam kegiatan yang "bermakna dan menyenangkan".   Kegiatan yang bermakna dan menyenangkan dapat dilakukan melalui pendekatan saintifik.

Pendekatan saintifik pada anak usia dini adalah cara yang efektif untuk membantu anak-anak memahami dunia di sekitar mereka melalui pengamatan, eksplorasi, dan percobaan.

Sobat pembaca, pada Kurikulum 2013, salah satu pembelajarannya menekankan dengan pendekatan saintifik (Menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia tahun 2014).

Menurut Kemendikbud pendekatan saintifik merupakan pendekatan dalam membangun cara berpikir anak,  agar anak memiliki kemampuan menalar yang diperoleh melalui proses mengamati, menanya,  mengumpulkan informasi,  menalar dan mengkomunikasikan.

Sobat pembaca dengan memperkenalkan pembelajaran pendekatan saintifik pada anak usia dini, diharapkan akan mampu memberikan kontribusi yang positif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada anak,  mengembangkan karakter dan kecerdasan anak sehingga anak mampu memecahkan masalah sederhana.

Berikut adalah beberapa cara untuk merangsang pendekatan saintifik pada anak usia dini

Pertama, Beri kesempatan untuk mengamati

Beri kesempatan anak untuk melihat, merasakan, mencium, dan mendengar dunia di sekitar mereka.   Ajak anak untuk melakukan pengamatan terhadap lingkungan, seperti binatang, tumbuhan, atau benda-benda lainnya.

Kedua, Ajak anak bertanya

Sobat pembaca, dorong anak untuk bertanya tentang hal-hal yang menarik perhatiannya.   Saat anak memberi pertanyaan, maka sebagai pendidik atau orang tua harus menjawab dengan penuh antusiasme dan jangan ragu untuk memberi penjelasan secara detail.

Ketiga, Eksperimen sederhana

Anak akan sangat senang jika diajak melakukan percobaan sederhana dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat di sekitar rumah.   Hal ini dapat membantu anak mengembangkan kemampuan mengamati, membandingkan, dan membuat kesimpulan.

Keempat, Bermain peran

Sobat pembaca, ajaklah anak untuk bermain peran, misalnya berpura-pura menjadi dokter atau ilmuwan.   Kegiatan seperti ini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas.

Kelima, Melakukan kegiatan membaca buku dan jelajahi lingkungan

Bacakan buku-buku tentang sains dan lingkungan kepada anak, atau anak di ajak untuk menjelajahi lingkungan di sekitar rumah. Kegiatan menyenangkan ini dapat membantu anak mengembangkan rasa ingin tahu dan pemahaman tentang lingkungan.

Keenam, Beri kesempatan untuk bereksperimen

Sobat pembaca, berikan kesempatan pada anak untuk mencoba hal-hal baru, seperti membuat eksperimen sederhana atau menggambar gambar ilmiah.   Kegiatan yang menyenangkan ini akan membuat anak mampu mengembangkan rasa percaya diri dan kreativitas.

Sebagai sebagai pendidik atau orang tua, seringlah memberikan kesempatan dan dorongan yang tepat pada anak, maka hal ini akan membantu anak untuk mengembangkan pendekatan saintifik yang baik sejak usia dini, sehingga anak sejak dini akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar mereka.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Arfiani Yulianti Fiyul
Cimahi, 28 Februari 2023

Referensi :
https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/508

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun