Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bunga Putri Malu Pun Merunduk Saat Senja

25 Januari 2023   19:44 Diperbarui: 25 Januari 2023   19:46 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bunga Putri Malu pun Merunduk Saat Senja

By. Arfiani Yulianti Fiyul

Kala melewati bunga putri malu disaat akan senja
nampak daun menunduk kebawah
Daun putri malu pun sudah menjatuhkan daunnya ke bumi

Melewati beberapa pepohonan besar ketengadahkan sedikit kepala ku atas
Nampak Daun-daun yang selebar mangkok
Dengan patuh dan melemahkan daunnya mengarah ketanah pijakannya

Bunga-bunga semua dengan bersahaja patuh pada bumi
Dedaunan dengan tertibnya berbaris kebawah untuk kembali ke tanah pijakannya
Dedaunan yang tinggi melonjorkan kebawah
Apalagi dedaunan yang pendek kadang menelungkupkan batangnya ke bumi

Mengarungi  sore menjelang terbenam matahari
Tubuhku pun serasa sudah melunglaikan semua tungkai-tungkainya
Dari arah atas hingga melewati tungkai lenganku dan bagian kaki
Sangat terasa  melemas sendiri tanpa ku pinta

Hening...hening sesaat semuanya sedang menikmati keheningannya masing-masing
Angin pun tak mau menampakan semilirnya
Angin pun serasa mengerti tak ingin mengganggu keheningan  senja
Pastinya serangga kecil yang tak  terlihat sedang berdiam berlindung diantara dedaunan yang sedang merunduk

Azan magrib mulai berkumandang
Terdengar suara pagar besi yang sedang dibuka
Terdengar suara sandal yang diseret oleh bapak-bapak yang menuju ke Masjid
Ada suara saling menyapa tetangga nya "ayo pak berjamaah"
Suara khas mereka bapak pensiunan yang sholeh

Bunga putri malu saja merundukkan daunnya  untuk bertasbih pada Sang Pencipta
Pepohonan saja  yang daunnya selebar mangkok sengaja merendahkan  daunnya mengarah ketanah
Apalagi sang mahluk paling sempurna Ciptaan Nya "manusia"
Sangat memalukan kalau tak ikut menundukkan dan mensujudkan kepalanya
Kehadirat Sang Pencipta

Untuk Bermohon kepadaNYA 
agar semua kebaikan kecil hari ini dapat diterimaNYA
Semua kesalahan-kesalahan besar dapat di ampuniNYA

Penulis : Arfiani Yulianti Fiyul
Cimahi, 25 Januari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun