Oleh : Arfiani Yulianti Fiyul
Kala itu aku sering kali mendengar dengkuranmu yang indah
Menggelegarkan dinding putih dalam kamarmu
Kala itu dengkuran yang kau lantunkan berirama naik turun
Terasa hangat dalam ruangan karena ada alunan bunyian  yang tak henti sepanjang lelapmu
Kadang kalau aku sedang tidak ingin menikmati alunan  irama naik turun dan mengelegar itu
Lalu aku bergegas untuk menghampiri kamar cat putih lalu aku rapatkan pintunya secara perlahan
Kadang kalau aku tidak merasa terganggu sambil  menikmati alunan auman dahsyat
Aku membiarkan saja pintu terbuka dan hingga perlahan lahan irama fantasi itu menghilang
Ingatan ini tidak pernah kubuang dari kedalaman pikiranku
Ingatan akan alunan suara itu selalu tergiang sepanjang nafasku
Ingatan pada wajahnya saat memperdengarkan musik dengkuranpun  selalu kuingat
Aku pun pasti akan tersenyum jika membayangkan dan terpikirkan getaran yang menggelegar sepanjang tidurnya
Dia bagian dari hatiku
Dia adalah yang menghadirkanku didunia ini
Beliau adalah yang paling cepat maju kedepan membantu saat ada keluh kesahku
Dia pembela sejatiku saat ku jatuh karena masih belum bisa berdiri kuat dengan kaki mungilku
Dia ayahku tercinta....Dia mengantarku membuka jendela dunia
Dia super hebat... dia lelaki gagah hingga diusia senjanya
Dia selalu memberiku  wawasan baru walaupun bukan zamannya
Duhai ayahku tercinta...
Semoga semua amal ibadahmu diterima olehNYA
dan diberikan tempat yang layak disisiNYA....
Aamiin...
Cimahi, 05 Januari 2023
Penulis : Dr. Hj. Arfiani Yulianti Fiyul., MM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H