Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Emergency Drills

22 November 2022   05:39 Diperbarui: 22 November 2022   06:04 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Balai Pembibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Kabupaten Cianjur rusak akibat gempa hari ini, Senin (21/11/2022).(BNPB)

Emergency Drills

Cimahi, 22 November 2022

Gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur dan gunjangannya dirasakan di 14 wilayah termasuk DKI Jakarta juga sebagian besar di daerah Jawa Barat.  Gunjangan ini sangat terasa karena melihat data guncangan berskala Magnitudo 5,6,  maka kami yang bertempat tinggal di kota Cimahi pun merasakan.  Guncangan yang melanda antara lain kota  dan kabupaten Garut,  Sukabumi, Cimahi dan Lembang. 

 Saya yang bertempat tinggal di kota Cimahi pada saat terjadi gempa dan getaran yang keras sehingga membuat saya dan rekan-rekan kerja berlarian keluar dari ruangan gedung yang kami tempati saat itu.

Pada saat terjadi gempa, saya mendapatkan info dari media sosial yang beredar dan badan meteorologi klimatologi dan geofisika ( BMKG)  bahwa gempa itu berada di pusat gempa berada di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur Jawa Barat dengan koordinat gempa yaitu 6,84 lintang selatan dan 107,05 bujur timur.

BMKG memastikannya tidak berpotensi tsunami namun sebagai masyarakat atau seseorang yang berada di daerah sekitar pusat gempa harus berhati-hati terhadap potensi adanya gempa susulan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kabupaten Cianjur menyatakan laporan sementaranya bahwa dampak dari kejadian tersebut beberapa bangunan rusak ada gedung,  toko serta menimbulkan korban jiwa.  

Adapun data sementara ada yang meninggal dunia dan ada korban luka. Data yang disampaikan oleh BPBD yaitu :  meninggal dunia 162 orang (bisa bertambah),  luka-luka 325 orang dan yang mengungsi akibat kerusakan dari bangunan rumahnya ada 13.784 orang. 

Terasessment korban kerusakan rumah dan bangunan 2.345 unit dan ada juga infrastruktur yang rusak yaitu 2 jembatan dan beberapa jalan yang lainnya.  Bangunan sekolah pun ikut terdampak yaitu dari Smanda , SMK Medika,  Ponpes Al Muhammadiyah,  Ponpes Al Ujlah,  Man 2 Cianjur,  Stai Al Azhari,  SMP 1 Cianjur.   

Fasilitas kesehatan yang rusak adalah RSUD Cianjur,  RS Dr Hafidz,  Puskesmas Cugenang dan BKPM.  Adapun gedung perkantoran pun ikut terdampak juga yaitu BPBD sendiri, PUTR,  Lapas Cianjur, Kejaksaan, Polres, Koni dan Dinas Sosial serta kantor PCNU. Tempat Ibadah pun ada yang terdampak yaitu Masjid Dekranasda, Masjid Desa Bonjot dan Masjid CiKancana.

Jadi sebenarnya bagaimana terjadinya gempa bumi ini?  Sahabat membaca perlu kita ketahui bahwa bencana alam ini merupakan sebuah fenomena alam  bisa terjadi.  

Bencana ini gempa bumi terjadi akan menyebabkan manusia dan makhluk hidup lainnya mengalami dampak yang tadi penulis sebutkan di atas. Artinya dampak kerugian.  

Fenomena ini sudah wajar terjadi karena bumi terus-menerus aktif dan memproduksi semua bahan yang berada di dalam perut bumi dan secara otomatis.

Oleh karena itu, sebagai umat manusia yang menempati bumi ini tentunya harus menerima konsekuensi dari terjadinya gempa bumi bencana alam tersebut.  Namun kita sebagai orang dewasa bisa melakukan pengamanan diri ketika mengalami kejadian seperti itu, namun mungkin anak-anak belum tahu harus bagaimana, lari kemana dan sebagainya.   

Maka sebaiknya anak-anak, khususnya anak yang masih dalam lingkungan usia dini, harus diperkenalkan keadaan darurat ini.

Pengetahuan dan pemahaman tentang kejadian bencana pada anak perlu diperkenalkan dan di simulasikan, sebab anak akan lebih cepat tanggap apabila diperkenalkan sesuatu yang konkrit. 

Simulasi adanya berbagai bencana perlu diperkenalkan secara berkala sehingga anak tidak terlalu berdampak pada psikisnya apabila mengalami hal-hal serupa yang datang tiba.   Praktik emergency drill. 

Apabila dilingkungan sekolah seorang pendidik dapat melakukan simulasi-simulasi sehingga anak usia dini pun bisa mengetahui ketika mereka menghadapi suatu proses alam ataupun yang lainnya. 

Karena apabila ada kejadian yang tidak direncanakan ini terjadi, maka siapapun akan mengalami kepanikan,  namun kepanikan ini bisa di sedikit di hindari karena adanya pengetahuan atau pemahaman dasar yang telah diberikan pada anak usia dini itu. 

Apa yang harus dilakukannya, bagaimana cara melakukannya dan harus bagaimana saat terjadi bencana alam, sehingga mereka tidak akan mengalami trauma. 

Buatlah simulasi-simulasi sederhana yang menggambarkan suatu kejadian/ bencana alam.  Mungkin simulasinya sebenarnya susah-susah gampang tapi kalau ingin melaksanakan haruslah  sudah dibuat secara terkonsep. 

Melakukan simulasi ini sama seperti bermain peran tapi pada saat melakukannya buatlah tahapan yang sesuai dalam keadaan bermain, namun saat melakukan simulasi bukan main-main. 

Semoga bermanfaat, bagi keluarga yang sedang tertimpa musibah bencana alam gempa bumi di Kabupaten Cianjur semoga dapat segera teratasi.

Penulis : Dr. Hj. Arfiani Yulianti Fiyul., MM

DOKPRI
DOKPRI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun