Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perilaku Konsumen Menjelang Hari Lebaran

19 Mei 2022   15:23 Diperbarui: 19 Mei 2022   15:38 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 19 Mei 2022, masih di bulan syawal.  Baru beberapa hari melewati puasa di bulan ramadhan dan lebaran idul fitri. Pastinya masih merasakan nuansa silaturahmi.  

Lebaran itu identik dengan baju baru bagi anak-anak.  Saat ini saya juga sedang mengingat masa lalu (waktu itu saya juga pernah jadi anak-anak), ketika itu tiap memasuki bulan Ramadhan dan kemudian menjelang hari H lebaran, orangtua saya pasti menjanjikan akan menjahitkan baju lebaran. 

Alhamdulillah.  Baju Baru, baju lebaran, jadi deh lebarannya.  Kemudian , waktu berganti saya punya keluarga dan memiliki anak, maka tradisi memiliki baju lebaran baru pun tidak bisa dihindari, apalagi ada lagu anak di zaman penyanyi cilik menyanyikan sebuah lagu, " Baju baru alhamdulilah, di pakai di hari raya " ... 

so... itulah sebait lagu dari penyanyi Eno Lerian yang sangat popular di zamannya.  Nah, inilah perilaku konsumen  yang sangat mentradisi jika memasuki setiap perayaan hari raya.  

Dimana pada bulan menjelang lebaran terjadilah peningkat transaksi jual beli berbagai macam jenis, dari bumbu masakan, bahan masakan hingga baju baru.  

Semuanya laris manis, semuanya laku dan semuanya merasa bahagia.

Peningkatan transaksi itu , yang menguntungkan produsen dan membahagiakan konsumen.  Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen merupakan  tujuan utama dari produsen/perusahaan . 

Suatu perusahaan sebagai produsen  dapat bertahan hidup dalam menjalankan roda perusahaannya ketika penjualannya optimal, dan mendapatkan profit yang maksimal.  

Maka, transaksi di bulan ramadahan menjelang hari raya adalah moment yang  sangat di tunggu oleh produsen untuk memaksimalkan penjulanannya.  

Jadi, ada moment-moment seperti inilah  para produsen harus bisa melakukan analisa pasar, kapan waktunya dan dimana  efektifnya dan bagaimana modelnya (jika bentuk pakaian)dan kapan  mengeluarkan barang-barangnya.

Karena Perilaku konsumen diartikan  sebagai perilaku yang diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan mengevaluasi dan menghabiskan produk  dan jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhannya (Baju baru alhamdulillah, sepatu baru alhamdulillah).

Maka, pastinya produsen sudah dapat membaca pasar, membaca perilaku konsumen, keinginan apa  saja yang harus dipenuhi, barang apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapi perayaan hari raya dan perayaan hari besar lainnya. 

Saat ini produsen juga semakin jeli, karena ada pemasaran menggunakan media online dan pemasaran offline. (ARf)

Cimahi, 19  Mei 2022

Arfiani Yulianti Fiyul

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun