Berjualan Kopi Starling? Apakah Menolong Masyarakat Kecil?

Zaman yang sudah bebas dari covid 19 ternyata masih banyaknya masyarakat yang merintis untuk mencari pekerjaan, Dengan lapangan pekerjaan yang kurang memadai maka banyak masyarakat yang memulai untuk membuka usaha kecil (UMKM). Tujuan mereka untuk memenuhi taraf kehidupan mereka sehari - hari dalam menjalani kehidupan. Kopi keliling atau kerap disebut sebagai starling, merupakan pedagang kopi sachet yang sering dijumpai di warung kopi, yang dibedakan dari cara mereka berjualan yaitu memutari sebuah kawasan. Mungkin terlihat seperti pekerjaan sangat sepele ternyata membutuhkan modal yang cukup.

Mulai dari membangun sebuah etalase gerobak, membutuhkan uang jutaan rupiah. Menurut Jailani, merupakan pedagang kopi starling, mengatakan butuh sekitar Rp 500 ribuan hanya untuk membuat gerobak yang bisa mewadahi termos dan isi dagangan lainnya. Kemudian, ada 2 termos yang dapat menampung kebutuhan air panas ini mencapai Rp 300 ribuan lebih. Lalu ada termos es batu yang dihargai kisaran Rp 150 ribu. Itu baru modal tunggangan saja, belum persiapan modal pokok seperti rokok kalengan, kopi, sampai cemilannya. Jailani bilang harganya bisa menyentuh hingga bersih sekitar satu jutaan untuk semua itu.

selanjutnya menyiapkan bahan dagangan pokok yang berisi seperti sederetan minuman sachet siap saji, beberapa roti, makanan ringan kacang-kacangan, dan juga beberapa rokok kaleng seperti kretek dan filter.

"Biasanya kalo jualannya rame, rokok jenis kretek dan filter pasti saya sediakan, Tapi kalo lagi sepi saya pasti memasok rokok kretek aja." ucap jailani ketika sedang senggang.

Kopi starling ini mempunyai target market seperti driver ojek online, atau anak muda yang sedang mencari angin diluar. Untuk reward keuntungan yang dihasilkan juga tidak stabil. Terkadang sangat besar, bahkan bisa menjadi kecil yang berdampak tidak mendapatkan untung. sehingga usaha seperti ini bisa mencukupi kebutuhan mereka untuk memenuhi menyambung kehidupan mereka.