Mohon tunggu...
AR FeliansyahWiguna
AR FeliansyahWiguna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berdasarkan minat dan hobi saya terhadap olahraga menjadikan saya sebagai seorang mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jejak Pembangunan di Desa Cikadu : Inventasi untuk Mobilitas yang Lebih Baik

28 Desember 2023   20:35 Diperbarui: 28 Desember 2023   20:38 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi beserta Bapak/Ibu Posko P2Mb Desa Cikadu (Masyarakat Setempat)

Dalam sebuah perubahan besar, Desa Cikadu mengukir jejak pembangunan yang signifikan dengan memulai proyek perbaikan jalan, sebuah langkah investasi yang menjanjikan untuk meningkatkan mobilitas serta mengubah wajah infrastruktur di tengah-tengah kehidupan pedesaan yang tersembunyi. Pembangunan adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas kehidupan demi terciptanya masyarakat yang makmur dan sejahtera.

Desa Cikadu merupakan sebuah desa yang memiliki status sebagai pedesaan dengan klasifikasi sebagai Desa Swadana (BPS, Potensi Desa 2014). Lokasinya berada di sebelah Selatan kota Kecamatan Situraja dengan jarak sekitar 3 km. Berkaitan dengan namanya, Desa Cikadu berasal dari nama cai atau ci yaitu air dan pohon buah-buahan yaitu Kadu atau Durian. Dahulu kala pada masa Kerajaan Mataram, pohon Durian ditanam oleh seorang utusan sebagai upeti di daerah Sumedang. Dan ternyata pohon Durian tersebut tumbuh subur dan sekarang berubah menjadi sumber mata air bagi masyarakat di daerah ini. Sehingga akhirnya, masyarakat menyebut daerah ini sebagai Desa Cikadu. Namun, berdasarkan penuturan Pa Lebe (Penghulu) disana maksud dari ci atau cai itu adalah sebuah sinar atau cahaya, dimana pohon durian yang berubah menjadi sumber mata air tersebut itu semata-mata sebagai harapan agar dapat menjadi sumber kehidupan untuk masyarakat Desa Cikadu.

Berdasarkan data dari Direktori Sumedang pada awalnya wilayah Desa Cikadu meliputi beberapa dusun/kampung yang terdiri dari Dusun Cimuruy, Dusun Cilimus, sebagian daerah Cilengkong, Dusun Cigodeg, Dusun Tarikolot, Kampung Mekarjaya, dan Dusun Cikadu. Namun kemudian pada tahun 1983 dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Cikadu dan Desa Mekarmulya. Secara topologi, Desa Cikadu memiliki bentang permukaan wilayah berbentuk perbukitan. Ketinggian desa dari permukaan laut setinggi 426 meter di atas permukaan laut. Secara administrasi, wilayah Desa Cikadu dibatasi oleh wilayah Desa Mekarmulya di sebelah utara, Desa Cijeler di sebelah barat, Desa Kaduwulung di sebelah selatan dan Desa Sundamekar di sebelah timurnya.

Lalu berdasarkan data dari KKNM Unpad 2014 Cikadu juga, luas wilayah Desa Cikadu sebesar 194,2 hektar. Luas wilayahnya dipergunakan untuk peruntukan sebagai berikut: sebagai lahan pesawahan sebesar 105,10 hektar, sebagai lahan perkebunan seluas 55,02 hektar, sebagai lahan pemukiman seluas 23,61 hektar, sebagai lahan pekarangan seluas 2,32 hektar, sebagai lahan pekuburan seluas 1,72 hektar, sebagai lahan perkantoran seluas 0,6 hektar dan sebagai lahan yang digunakan untuk prasarana lainnya seluas 6,43 hektar. Dengan jumlah penduduk yang mendiami wilayah Desa Cikadu berdasarkan data BPS tentang Potensi Desa tahun 2014 berjumlah 3.120 orang. Rinciannya sebagai berikut: 1.580 orang penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 1.540 orang penduduk perempuan. Jumlah kepala kelaurganya sebanyak 982 KK. Kepadatan penduduknya sebesar 1.608,25 orang untuk tiap km persegi luas wilayah Desa Cikadu.

Dokumentasi beserta Bapak/Ibu Posko P2Mb Desa Cikadu (Masyarakat Setempat)
Dokumentasi beserta Bapak/Ibu Posko P2Mb Desa Cikadu (Masyarakat Setempat)
Berkaitan dengan mata pencahariannya, sebagai desa agraris, sebagian besar penduduk Desa Cikadu bergerak di bidang pertanian yang mengedepankan sektor pesawahan. Sebagian kecil bergerak di bidang peternakan, perkebunan dan industri. Hasil utama pertaniannya adalah padi yang dihasilkan lahan pesawahan. Hasil pertanian dan perkebunan lainnya adalah jagung, ubi kayu, kacang tanah, mangga, rambutan, pisang, durian dan sawo. Sementara hasil peternakannya: domba, ayam kampung, sapi, ayam broiler dan bebek.

Namun dalam mata pencahariannya Penduduk Desa Cikadu menghadapi tantangan yang signifikan dalam mobilitas sehari-hari, yaitu dihadapkan pada jalan berdebu, rusak, dan sulit dilalui yang menghambat aksesibilitas mereka dalam menjalani aktivitas sehari-hari serta mengurangi potensi ekonomi dan sosial di dalam komunitas pedesaan ini. Infrastruktur yang solid bukan hanya fondasi fisik, tetapi juga pendorong utama bagi kemajuan sebuah desa. Dalam kasus Desa Cikadu, infrastruktur jalan yang kokoh bukan sekadar pondasi, tetapi juga kunci penting untuk membuka akses baru, menciptakan lapangan kerja, dan memicu pertumbuhan ekonomi serta sosial di dalam komunitas yang terpencil. Sebelumnya, Desa Cikadu telah meluncurkan beberapa proyek pembangunan yang beragam, namun, kesadaran akan pentingnya akses jalan yang layak mengemban peran vital. Perbaikan jalan menjadi prioritas utama setelah pengakuan akan dampak fundamentalnya terhadap mobilitas penduduk, perkembangan ekonomi, dan integrasi desa ke dalam jaringan transportasi yang lebih luas.

Dokumentasi perbaikan jalan di RW8 Desa Cikadu
Dokumentasi perbaikan jalan di RW8 Desa Cikadu
Sebelum dimulainya proyek perbaikan, Desa Cikadu melalui serangkaian tahapan persiapan yang cermat, termasuk perencanaan detil, survei terkait kondisi jalan, dan alokasi sumber daya yang tepat. Dalam tahap pelaksanaan, proyek ini menerapkan teknologi mutakhir dalam perbaikan jalan, mengadopsi metode yang efisien dan ramah lingkungan untuk meningkatkan keberlanjutan. Pentingnya keterlibatan masyarakat terlihat dalam partisipasi aktif dan dukungan penuh dari warga lokal, yang turut berperan dalam keberhasilan proyek ini. Dampak proyek ini terasa dalam berbagai aspek kehidupan - mulai dari peningkatan mobilitas yang menguntungkan para pekerja hingga dorongan ekonomi melalui pertumbuhan sektor usaha lokal. Meskipun dihadapkan pada tantangan seperti medan lokasi, cuaca yang tidak menentu dan kendala logistik, proyek ini berhasil mengatasi hambatan tersebut dengan kerja keras dan kolaborasi yang solid dari berbagai pihak terkait.

Perbaikan jalan telah memberikan lompatan signifikan dalam aksesibilitas Desa Cikadu, membuka pintu-pintu baru bagi mobilitas warga yang sebelumnya terbatas. Perubahan ini tidak hanya terasa pada kemudahan transportasi, tetapi juga secara langsung memengaruhi kualitas hidup penduduk dengan memperbaiki akses terhadap layanan penting seperti kesehatan dan pendidikan. Respons masyarakat terhadap perubahan ini cukup positif, dengan apresiasi yang tinggi atas transformasi yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Untuk masa depan, rencana pengembangan infrastruktur berkelanjutan telah menjadi fokus utama, dengan harapan memperkuat fondasi pembangunan yang berkelanjutan bagi Desa Cikadu.

Dokumentasi Perbaikan jalan di RW 8
Dokumentasi Perbaikan jalan di RW 8

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun