Tahun ini (2025) memasuki tahun ke-12 setelah terakhir Manchester United menjuarai Liga Inggris. Sayangnya, rekor buruk ini sepertinya akan terus memanjang hingga entah kapan waktunya.
Tim yang saat itu masih diasuh oleh Sir Alex Ferguson membawa pulang trofi Premier League di tahun 2013. Kemenangan indah yang menjadi penutup karirnya juga membuka pintu menuju era kegelapan Manchester United.Â
Dalam kurun waktu 12 tahun ke belakang, bahkan hanya terdapat dua musim dimana Manchester United benar-benar terlihat berupaya untuk memenangkan piala tersebut, yakni musim 2017/18 dan 2020/21.
Lucunya, perbandingan antara kepelatihan dari sebelum dan setelah 2013 terlihat begitu kontras layaknya hitam-putih.
The Red Devils yang sebelumnya dinahkodai oleh Sir Alex selama seperempat abad kini telah mengalami pergantian manajer sebanyak lima kali, ditambah dengan empat pelatih interim dalam periode 2013-2025.
Sejak 2013, Manchester City terus mempersempit jarak trofi dan ikut mengukir sejarah tanpa adanya tanda-tanda untuk melambat. Ketika sisi biru Manchester semakin memancar sinarnya, sisi merah Manchester malah terus terbakar hingga menjadi abu.Â
The Citizens yang kini merajai seluruh tanah sepakbola Inggris telah membalikkan keadaan selagi The Red Devils semakin terperosok ke dalam kesengsaraan.
Apa yang sebenarnya menjadi masalah dari tim yang dulunya disegani? Ketika tim-tim rival kini berevolusi menjadi sebuah unit yang kokoh, Manchester United bahkan belum mampu untuk beradaptasi dengan perubahan zaman.Â
Kini, Manchester United hanya menjadi tim yang tak seberapa. Kejayaannya di masa lalu memang akan selalu menguatkan mereka. Namun, sejarah hanya mampu membawa The Red Devils ke titik ini, tanpa adanya prestasi yang signifikan dan perubahan yang berarti.
Kini, the Red Devils tengah melalui transisi keenamnya setelah perekrutan Ruben Amorim sebagai pelatih kepala. Sejak kepemimpinannya, the Red Devils hanya memenangkan 3 pertandingan di liga.Â