Mohon tunggu...
Arfan Wiantara
Arfan Wiantara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

A casual football enjoyer whose learning all about football journalism.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Lionel Messi vs Erling Haaland: Perebutan Ballon d'Or 2023 Semakin Memanas!

20 Juni 2023   22:43 Diperbarui: 20 Juni 2023   22:48 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putaran musim sepakbola 2022/23 telah mencapai ujungnya. Melihat kilas balik dari apa yang terjadi di musim ini, musim ini memiliki begitu banyak kejutan. Penyelenggaraan Piala Dunia yang diadakan di akhir tahun menyuguhkan salah satu turnamen yang diisi dengan banyak kejutan. Banyak pula tim yang mendadak mengalami kenaikan atau penurunan performa secara drastis, baik dari level klub maupun ranah internasional.

Musim ini juga menjadi musim yang bernilai spesial bagi sebagian pemain dan juga penggemarnya. Melihat dari posisi akhir beberapa tim yang menghasilkan kejutan, putaran musim ini merupakan musim yang tidak bisa diduga hingga pertandingan terakhir. Hal ini juga berpengaruh terhadap pemilihan pemain terbaik di musim ini dengan penghargaan Ballon d'Or.

Format yang telah berubah sejak musim 2021/22 membuat pemilihan kategori pemain terbaik ini dipersulit. Pasalnya, perhitungan kali ini dimulai dan diakhiri serentak dengan berjalannya musim. Bila perhitungannya dilakukan seiring berjalannya tahun, pastinya akan sulit untuk menentukan pemenangnya mengingat Piala Dunia yang umumnya dilaksanakan di musim panas kini diselenggarakan di akhir tahun yang bersamaan dengan acara penyerahan trofi pemain terbaik.

Setelah Argentina berhasil membawa pulang Piala Dunia setelah menundukkan Perancis via adu penalti, Lionel Messi yang telah merajai sepakbola Eropa mendapatkan momentum tinggi untuk kembali dinobatkan dan meraih Ballon d'Or kedelapannya. Nama-nama seperti Kylian Mbappe, Kevin de Bruyne, dan Vinicius Junior juga memiliki kesempatan untuk meraih penghargaan ini untuk pertama kalinya, namun sayangnya Lionel Messi masih jauh berada di depan dengan medali emas Piala Dunia yang berada di genggamannya.

Sumber: DW.com
Sumber: DW.com
Secara performa, Messi juga kian subur dalam mencetak gol dan membuahkan hasil. Di musim ini, Lionel berhasil mencorehkan 21 gol dan 20 asis dari 41 pertandingan di tiap kompetisi. Bersama Kylian Mbappe dan Neymar, la pulga berhasil membawa Paris Saint German menjuarai Liga Perancis, mengungguli RC Lens dengan margin 1 poin saja.

Akan tetapi, kedua trofi tersebut juga menjadi kedua trofi yang Messi menangkan bersama PSG dari beberapa kesempatan yang mereka miliki. Sejak terakhir menjuarainya di tahun 2015 bersama FC Barcelona, Lionel Messi gagal membawa pulang trofi UEFA Champions League selama 8 tahun. Padahal, saat ini Lionel membela tim megabintang dengan pemain kelas dunia di tiap posisinya. Kontraknya yang berakhir di akhir musim juga membuat Messi harus hengkang dari Perancis, dan kini membela tim asal Amerika Serikat, FC Inter Miami.

Inter Miami juga tidak bisa dicap sebagai tim besar. Posisinya di klasemen yang berada di paling bawah juga tidak dapat membantu menaikkan pamor bagi Lionel Messi, ditambah sudah begitu lama sejak pemain non-liga eropa berhasil menembus top 10 di peringkat pemain terbaik, dimana Neymar Junior menjadi pemain terkahir diluar liga Eropa yang menempati posisi top 10 di 2011 silam. Hingga saat ini, masih sangat kental stigma khalayak dan media terkait Liga Amerika yang dinilai sebagai "Liga Peristirahatan". Melihat hal ini, kesempatan yang dimiliki oleh Lionel Messi untuk memenangkan Ballon d'Or memudar, meski masih menjadi pemimpin dari perburuan dengan trofi Piala Dunia yang ia miliki.

Sedangkan di sisi lain Eropa, Manchester City berhasil mencetak sejarah dengan memenangkan treble setelah sebelumnya menaklukkan Inter Milan di final UEFA Champions League. Titel ini diberikan bila tim dapat menyapu bersih seluruh piala yang mereka kompetisikan: Liga, Piala Liga, Piala Eropa. Tim asuhan Pep Guardiola ini juga menyamakan rekor yang dipegang oleh Manchester United sebelumnya, dimana mereka menjadi satu-satunya tim yang berhasil memenangkan treble di tahun 1999.

Melihat apa yang berhasil diraih oleh Manchester City, pastinya salah satu pemainnya akan memiliki kesempatan besar untuk dinobatkan sebagai pemain terbaik tahun ini. Untuk saat ini, penyerang asal Norwegia, Erling Haaland, menjadi poin fokal dari kesuksesan The Sky Blues. Namanya pun tahun ini mengalami peningkatan besar sejak diasuh oleh Pep Guardiola.

Sumber: Daily Star
Sumber: Daily Star

Sejak kedatangannya dari Borussia Dortmund, Haaland dan Manchester City terus menaklukkan seluruh lawan yang mereka hadapi. Bagi Haaland sendiri, ini merupakan musim terbaiknya selama ia menginjakkan kaki di lapangan rumput. Menjadi tumpuan terakhir di lini serang, Erling Haaland telah memecahkan rekor pencetak gol terbanyak di Liga Inggris dalam satu musim yang sebelumnya dipeluk oleh Mohamed Salah. Dengan rata-rata gol per pertandingan 0.98, Erling Haaland mencetak 52 gol dari 53 pertandingan yang ia mainkan saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun