Perjalanan Arunika
Hujan dan kemarau telah berlalu, senja telah berubah menjadi malam, Akara tak lagi berlabu di dermaga.
aku sudah melewati beberapa waktu, menjajaki gunung hingga berlayar melewati ombak dan badai. Aku sekarang masih hidup menjalankan tugas Tuhan menjadi hambanya, banyak sekali yang mengulurkan tangannya hingga aku lupa bertafakur pada dosa-dosa.
Sekarang hingga nanti aku akan tetap selalu menantikan arunika dari selatan terbenam di utara, Menjaga dan merawat bunga yang ku dapat pada bulan Februari, Suatu hari nanti aku akan memetik bunga itu tanpa tergesa-gesa, gelisah bahkan berlari, Aku selalu bermohon pada Tuhan semoga di depan sana ada rahasia indah yang Tuhan rencanakan dan teruntuk puanku agar kita bisa bekerja sama menuju Surganya.
Arfan Fauzan
Palu, 20 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H