Valerie Tarazi merupakan salah satu dari delapan atlet Palestina yang tampil di ajang Olimpiade 2024 Paris. Pahlawan olahraga asal kota Gaza itu tampil di cabang olahraga renang nomor individu 200 meter.
Lantas bagaimana persiapan sejumlah atlet Palestina yang akan tampil di ajang Olimpiade 2024 Paris ?
Yang kita ketahui sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu, gencatan senjata telah terjadi di kota Gaza antara pejuang Hamas Palestina dengan pasukan IDF Israel.
Menurut data dari pemerintah Israel, sekitar 1.200 orang dinyatakan tewas dan lebih dari 250 warga Israel disandera oleh kelompok militan Palestina Hamas.
Sementara itu, serangan balas dendam yang dilakukan oleh militer Israel terhadap warga Palestina membuat sekitar 39.175 orang telah dinyatakan meninggal dunia.
Serangan yang dilancarkan oleh militer Israel juga mengarah kepada semua fasilitas olahraga di Gaza, hingga menewaskan sekitar 400 orang yang terdiri dari atlet, wasit, dan sejumlah pejabat olahraga Palestina.
Hal itu jelas membuat Palestina banyak kehilangan sosok pejuang olahraga. Bahkan, tak terhitung jumlah atlet yang harus mengalami luka berat serta tidak dapat berlatih atau bepergian karena pembatasan yang dilakukan oleh Israel, hingga akhirnya hanya mengirimkan sekitar delapan atlet ke ajang Olimpiade 2024 Paris.
Valerie Tarazi mengatakan kepada Reuters bahwa dirinya mungkin menjadi orang yang paling beruntung karena masih diberikan keselamatan hingga saat ini.
Atlet berusia 24 tahun itu juga mengaku sangat sedih dan hancur melihat warga Palestina Palestina yang harus berenang untuk mendapatkan bantuan sembako agar tetap bisa bertahan hidup ditengah konflik yang sedang terjadi.Â
"Saya adalah salah satu orang paling beruntung di dunia. Saya masih mempunyai kesempatan untuk bersaing demi negara saya, untuk mengibarkan bendera negara saya," kata Valerie Tarazi.
"Hati saya tetap bersama mereka. Setiap kali saya berenang, saya selaku memikirkan perjuangan rakyat Palestina. Dan saya hanya ingin mewakili mereka dengan cara yang terbaik," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh atlet renang Palestina yang tampil di nomor 100 meter, Yazan Al Bawwab, bahwa kehadirannya di Paris bukan ingin meraih sebuah medali, namun menunjukkan kepada dunia bahwa masyarakat Palestina juga manusia.
"Ini bukan soal medali. Ini tentang menjangkau sebanyak mungkin orang, tentang perjuangan Palestina. Dan akan menggunakan momen itu untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah manusia," kata Yazan Al Bawwab.
"Fakta bahwa kami ada di sini. Fakta bahwa orang-orang tak ingin kami berada di sini. Tapi olahraga merupakan alat perdamaian, ini adalah cara untuk menyebarkan pesan kepada dunia tentang orang Palestina yang sedang menderita," jelas Yazan.
Sementara itu, Presiden Komite Olimpiade Nasional Palestina, Jibril Rajoub mengatakan, tampilnya atlet Palestina di panggung Olimpiade 2024 Paris hanya demi sebuah keadilan dan menjadi partisipasi kedelapan yang paling bersejarah bagi Palestina di ajang pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.
Tentu tak banyak persiapan yang dilakukan oleh delapan atlet Palestina untuk tampil di ajang Olimpiade 2024 Paris, karena memang kehadiran mereka bukan untuk mencari sebuah medali.
Seperti Valerie Tarazi dan Yazan Al Bawwab yang hanya menjalani latihan beberapa minggu jelang bergulirnya Olimpiade, setelah mendapat dukungan fasilitas dari negara-negara Arab, termasuk Kuwait, Qatar, Libya dan Mesir.
Yang pasti delapan atlet Palestina tidak bisa melakukan persiapan yang fokus karena harus memikirkan keluarga dan teman-teman mereka yang berada di Gaza.
Berikut delapan atlet Palestina yang tampil di ajang Olimpiade 2024 Paris adalah:
1. Mohammed Dwedar (atletik)
2. Layla Al-Masri (atletik)
3. Wasim Abusal (tinju)
4. Fares Badawi (judo)
5. Jorge Antonio Salhe (menembak)
6. Yazan Al-Bawwab (renang)
7. Valerie Tarazi (renang)
8. Omar Yaser Ismail (taekwondo).
