Mohon tunggu...
Arfa Gandhi
Arfa Gandhi Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalistik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.kompasiana.com/arfa18 Berkarya itu bahagia

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kami Terpaksa Turun hingga Tersesat dan Bertemu Pendaki Misterius

21 Juli 2024   04:01 Diperbarui: 22 Juli 2024   21:21 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman ini saya kisahkan dalam sebuah tulisan lanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul "Kejamnya Ranu Kumbolo".

Waktu itu sudah menunjukkan sekitar pukul 11 siang. Sebelumnya kami sudah melakukan sarapan dan memilih untuk bersantai menikmati indahnya danau Ranu Kumbolo di bawah sengatan sinar matahari pagi.

Berfoto dan kembali packing tentu menjadi pilihan karena kami harus melanjutkan perjalanan menuju Kalimati tempat camp terakhir yang sudah ditentukan oleh otoritas setempat sebelum mendaki ke puncak Mahameru.

Kami pun sudah siap untuk melanjutkan perjalanan. Namun saya melihat dua teman saya, yakni Rey dan Herli melamun seperti memikirkan sesuatu. Sekali-kali juga terlihat tatapannya kosong, bahkan sempat senyum-senyum sendiri seperti ada yang tidak beres.

Anehnya seketika kedua teman saya itu langsung bangkit berjalan menuju Tanjakan Cinta yang merupakan treck selanjutnya dari Danau Ranu Kumbolo.

Akhirnya saya pun sadar, kalau Rey dan Herli sepertinya menjalani ritual mitos yang sedang tren kala itu, di mana jika kita memikirkan wajah seseorang wanita yang kita suka saat melakukan treck di Tanjakan Cinta maka akan terwujud. Syaratnya jangan nengok ke bawah.

Namun entah siapa yang mereka pikirkan kala itu, hingga kisah ini saya tuliskan dalam sebuah cerita, terwujud atau tidaknya harapan cinta kedua temen saya kala itu, saya pun tidak tahu.

Akhirnya kami pun sampai di puncak Tanjakan Cinta, terlihat pesona indah Oro-oro Ombo yang merupakan padang edelweis dengan warna ungu pekat panjang menjulang sebelum sampai di Cemoro Kandang.

Saat turun dari Tanjakan Cinta menuju Oro-oro Ombo salah satu teman saya bernama Rey mengalami sedikit kecelakaan kecil karena dikagetkan dengan seekor anjing yang membuat ia reflek lari dan tersandung.

Memang hanya kecelakaan kecil lari dan tersandung, tapi sayangnya kejadian itu membuat kuku kakinya terlepas karena saat itu ia memaksakan pakai sepatu yang agak sempit. Meski sakit, ia tetap berjalan hingga Cemoro Kandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun