Tak lupa kami ingatkan teman kami agar saat mengambil air di danau jangan sampai tersentuh kaki atau tangan.
Karena pertama, kita tetap harus menjaga kebersihan danau Ranu Kumbolo dan yang kedua kalian bisa terserang hipotermia.
Benar saja teman saya datang membawa dirigen dengan gerakan yang sangat lambat dan gemetar. Untung saja tenda sudah terpasang, dan kami langsung menyeret teman kami kedalam tenda untuk menggantikan pakaiannya.
Dengan jelas saya melihat dia hampir tak sadarkan diri karena serangan hipotermia, dan apa yang harus kita lakukan ?Â
Saat itu tanpa pikir panjang saya langsung memberikan tamparan keras berkali-kali kepada teman saya agar dia tetap terjaga tidak kehilangan kesadarannya.
Setelah itu saya minta 2 teman saya untuk berjaga di dalam tenda, dan saya keluar untuk membantu teman yang bertugas masak nasi. Sampai diluar tenda seluruh tulang terasa sangat sakit seperti tertusuk atau tertiban benda keras.
Setelah saya sadari ternyata karena saya tidak memakai jaket dan suhu udara malam itu mencapai minus 7. Saya pun kembali ke dalam tenda untuk mengambil jaket. Sampainya di dalam tenda saya pun kaget melihat dua teman saya juga sama mengalami kedinginan hebat.
Panik pasti, tapi saya harus tetap tenang meskipun takut agar yang lainnya tidak takut. Saya pun langsung keluar tenda untuk mengambil air hangat yang sudah dimasak oleh temen saya, dan memberikannya kepada tiga rekan yang kedinginan di dalam tenda.
Saat itu mau minta tolong tenda sebelah pun rasanya tidak enak karena mereka sepertinya sudah tertidur nyenyak.
Nasi pun akhirnya matang, teman saya langsung bergegas mengangkatnya untuk dibawa masuk kedalam tenda, namun naas nasi dalam nesting jatuh ke tanah karena teman saya kaget melihat jaket dan kupluk saya saat itu sudah dipenuhi es mungkin dari embun yang membeku menjadi es.
Nasi buru-buru saya ambil dan saya angkat dari tanah. Mau di bersihkan bagaimana lagi karena nasi lengket sudah bercampur pasir pinggir danau Ranu Kumbolo.