Hal itu yang akhirnya membuat saya tertarik untuk menjadi blogger di Kompasiana sebelum menentukan kemana langkah berikutnya akan mengarah.
Memang tak butuh waktu lama, setelah 1 Minggu menyandang status PENGANGGURAN sudah ada 3 media yang menawarkan untuk bergabung. Namun, kaki ini belum mau menentukan pilihan.
Belajar dari pengalaman, sebelum menentukan kemana arah tujuan, harus lebih dulu memilki wadah untuk melampiaskan sebuah karya tulisan. Dengan begitu, jika suatu saat ada ular yang kembali datang menggigit dan melilit hingga kembali terbuang sudah punya perahu kecil sebagai pendaringan sementara.
Karena sejujurnya saat ini baru benar-benar terasa pahitnya hidup tanpa adanya pemasukan, sebab listrik yang menggunakan token tidak bisa diajak kompromi. Pilihannya hanya ISI ATAU MATI. Tentunya itu akan membuat rumah kalian menjadi gelap.
Jadi agar kedepannya tidak lagi gelap harus terus bergerak dan berkarya dalam bidang apapun. Kebetulan, menulis adalah fashion utama saya. Jadi blogger adalah pilihan utama.
Kuncinya hanya satu, KONSISTENSI yang akan menentukan hasil kedepannya. Apalagi untuk mendapatkan sebuah reward harus lebih dulu bisa melewati proses verifikasi yang sudah di tentukan jadi tetap semangat dan jangan lupa selalu berdoa, karena perjalanan kedepan tidak akan selalu mulus kawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H