Kretek saat ini tengah menjadi bahan perbincangan saat ini setelah diangkat menjadi serial platform online Netflix berjudul 'Gadis Kretek'. Disini, kita akan membahas berbagai hal mengenai kretek, mulai dari Sejarah, bahan baku, hingga ciri khas nya.
Sejarah Kretek di Indonesia
Rokok kretek pertama kali ditemukan oleh pria Bernama Haji Jamhari pada tahun 1880 di Kudus, Jawa Tengah. Beliau saat itu adalah seorang pedagang yang memiliki gagasan untuk mencampur tembakau dengan cengkih. Ide ini muncul Ketika Haji Jamhari melihat seorang laki-laki mengunyah cengkih sembari menghisap tembakau secara bersamaan.Â
Dari situ lah rokok kretek pertama kali hadir, dengan pemberian nama 'kretek' berasal dari suara yang ditimbulkan dari bunyi lintingan cengkeh dan tembakau (bunyi kemretek atau kretek).
Seiring waktu, rokok kretek semakin popular dan sempat menjadi salah satu industry terbesar di Indonesia pada tahun 1950-an. Kretek pun tidak hanya diminati masyarakat Indonesia, namun juga telah diekspor ke berbagai negara di dunia.
Bahan Baku Kretek
Bahan baku utama dari kretek tentunya tembakau dan cengkih, yang campurannya kemudian dilinting dengan klobot (kulit jagung kering) lalu diikat dengan benang menjadi rokok.Â
Namun selain itu, kretek juga kaya akan rempah-rempah lain yang memberikan aroma and cita rasa khas pada rokok tersebut. Beberapa rempah yang sering digunakan antara lain yaitu pala, kayu manis, adas, kapulaga, dll. Bahan-bahan rempah ini lah yang memberikan sensasi hangat, pedas, dan aroma khas ketika rokok kretek dihisap.
Saus Kretek
Fakta menarik lainnya adalah kretek perlu saus khusus dalam proses produksinya. Saus ini lah yang menjadi poin terpenting dalam menciptakan cita rasa unik dan memikat. Biasanya saus kretek berasal dari racikan alami seperti gula, sirih, kayu manis, dan rempah-rempah wangi lainnya.
Jenis Rokok Kretek