Mohon tunggu...
Aretas Batan Hiangleraq
Aretas Batan Hiangleraq Mohon Tunggu... Lainnya - Upaya Menjaga Kewarasan

Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menghadapi Pandemi dengan Asketisme Seturut Teladan Sartono Kartodirjo

20 November 2020   12:29 Diperbarui: 20 November 2020   12:34 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai Asketis Dalam Sosok Sartono Kartodirjo

Selama belajar dia HIK Kolese Xaverius Muntilan, beliau banyak dididik oleh para rohaniawan untuk menjadi pribadi yang memiliki kedekatan dengan Tuhan dan mempiliki kepekaan batin. Asketisme ini juga yang merupakan buah dididikan orangtua dan lingkungan Tradisi Kebudayaan Jawanya sejak kecil. Baginya Hidup hanya mampir minum, barang di dunia tidak kekal dan tidak akan dibawa mati. (Mustaqim Aji Nugroho, 2018)

Bagi beliau kenikmatan duniawi tidak akan abadi, seluruh hidupnya hanya dilakukan dengan tuntunan religiusitas jiwa dan moral. Kedekatan dengan Tuhan juga lah yang menuntunnya untuk bisa berfikir berlandaskan religiusitas dan tidak lupa dengan ketajaman analisis sejarah dengan sudut pandang "Masyarakat kecil". Di titik inilah beliau merupakan contoh yang baik sebagai hamba Tuhan yang baik dan sebagai masyarakat Jawa dengan memegang teguh prinsip Tegar, Intelektual dan sembodo.

Implementasi Nilai Asketis di Era Pandemi

Wabah pandemi seperti menyadarkan kita untuk sejenak menguatkan kembali hubungan dengan Sang Pencipta dan juga hubungan dengan manusia. Sebelum pandemi datang, seolah-olah kita merasa bahwa segala rencana kita dapat selalu tercapai karena semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Tetapi sekali lagi pandemi menjadi sebuah ujian dari Tuhan kepada manusia bahwa ada kuasa yang dapat menjadi pembeda dengan banyak rencana manusia. Saatnya kita untuk memperkuat hubungan dengan Tuhan dengan menghilangkan keinginan atau nafsu jasmaniah melalui kegiatan yang dapat dilakukan dengan keluarga ataupun kerabat seperti beribadah bersama. Dan juga kita dapat menghadirkan kasih Tuhan kepada manusia dengan berbagai kegiatan amal terutama untuk orang-orang yang sangat terdampak dengan pandemi ini.

Kita berharap supaya ujian di masa pandemi ini dapat segera berakhir dan kembali beraktivitas normal dengan selalu menanamkan nilai asketis dalam diri kita masing-masing.

Oleh Aretas Batan Hiangleraq Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun