Dewasa ini, penyakit yang sedang marak diperbincangkan masyarakat yaitu hepatitis. Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, keracunan, infeksi, dan lainya. Penyakit ini menyerang organ hati. Biasanya hepatitis ini sering terjadi pada anak-anak. Hal ini disebabkan anak-anak sering membeli jajanan kaki lima yang belum terjamin akan kebersihannya.Â
Hepatitis itu sendiri mempunyai berbagai macam tipe, diantaranya adalah hepatitis A, B, C, D, dan E. Setiap tipe hepatitis mempunyai ciri dan gejala yang berbeda-beda. Pada umumnya, gejala hepatitis yaitu nyeri di perut bagian kanan atas, mual-mual, muntah, demam, tubuh kuning, feses pucat, dan urin gelap seperti teh.
Pengobatan hepatitis dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada tipe hepatitis dan kondisi penderita. Biasanya hepatitis jenis A, B, dan E akut cukup diberikan penanganan untuk meredakan keluhan serta bisa juga diberikan hepatoprotektor. Akan tetapi, untuk hepatitis tipe C akut dan hepatitis kronis membutuhkan penanganan lanjutan, sedangkan hepatitis D masih belum diketahui obatnya.
Selain itu, penanganan hepatitis dapat dilakukan dengan ramuan herbal seperti kunyit dan madu. Berdasarkan penelitian, "Si Kuning Kecil" atau biasa dikenal dengan sebutan kunyit ini mempunyai kandungan senyawa kurkumin. Senyawa itu dapat memperbaiki fungsi hati yang rusak akibat suatu virus. Sedangkan madu memiliki kandungan  air, gula, antioksidan, flavonoid, fenolat, vitamin E, vitamin C, asam amino, serta mineral seperti zinc dan zat besi. Sehingga apabila kunyit dan madu dicampurkan, maka berpotensi dapat mengurangi gejala hepatitis. Cara untuk membuat ramuan ini yaitu kunyit yang sudah bersih diparut. Lalu ditambahkan sedikit air pada parutan. Parutan kemudian diperas lalu disaring dan tambahkan madu. Ramuan ini dianjurkan untuk diminum tiga kali sehari. Ramuan ini memang tidak bisa sepenuhnya menyembuhkan hepatitis, tetapi dapat mengurangi gejala yang timbul dari penyakit ini.
Menurut saya, masyarakat harus meningkatkan awareness terhadap bahaya penyakit hepatitis dengan cara selalu mengawasi anak-anak maupun dirinya sendiri dengan melakukan tindakan pencegahan, seperti lebih memperhatikan kebersihan lingkungan dan makanan yang dikonsumsi. Di samping itu, pemerintah juga harus lebih cekatan dalam menghadapi maraknya hepatitis di Indonesia. Pemantauan dan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi harus terus dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini. Selain itu, sosialisasi dari gubernur kepada masyarakatnya mengenai penyakit ini mungkin efektif untuk dapat menurunkan angka positif hepatitis di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H