4. Ucapkan afirmasi dalam bentuk kalimat yang positif, contohnya "saya melakukan hal yang bermanfaat".
5. Jangan membuat afirmasi yang terlalu rumit, buatlah yang singkat dan mudah diingat. Afirmasi yang berupa slogan biasanya lebih mudah diingat.
6. Ulangi sesering mungkin afirmasi positif yang telah dibuat, sehingga pikiran positif akan menjadi suatu kebiasaan.
Tak ada salahnya bersosial media jika dalam porsi dan penggunaan yang tepat. Ketahuilah bahwa kita semua tercipta dengan keindahan dan kelebihan masing-masing. Tak perlu mengikuti standar yang entah siapa penciptanya, karena there's beauty in everything and you're more than enough. Apabila kalian merasa butuh bantuan, jangan ragu untuk menghubungi profesional.Â
Andini, S. F. (2020). Aktivitas dan Pengaruh Sosial Media terhadap Body Dissatisfaction pada Dewasa Awal. Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA, 12(1), 34-43.
Iswari, D., Hartini, N., & Unair, F. P. (2005). Pengaruh pelatihan dan evaluasi self-talk terhadap penurunan tingkat body-dissatisfaction. Journal Unair Surabaya, 7(3), 2310-7945.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI