Mohon tunggu...
areta callista
areta callista Mohon Tunggu... -

suka mencoba resep baru, suka berkebun, mendaki gunung, snorkling.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Curhat Anak Tentang Ayahnya yang Diktator

6 April 2010   14:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:57 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah mulai terasa menjemukan bagiku. Meski DIA dan dia selalu mengingatkanku bahwa masih banyak orang di luar sana yang ingin kuliah namun tak memiliki kesanggupan untuk itu. Kejenuhanku ini makin menjadi jadi saat aku harus menghadapi suasana rumah yang tidak kondusif untuk belajar dengan tenang. Sudah beberapa minggu ini ayahku mulai kembali seperti pada wataknya yang dulu ~DIKTATOR~. Oh crap! aku benci dengan orang yang diktator. Pulang kuliah dapat hidangan panas. Lagi lagi aku harus menyaksikan ayahku membentak bentak mama. Aku cuman bisa diam. Aku nggak tahu harus berbuat apa karena ayah akan menjadi jadi marahnya bila ditegur. Tapi aku tak sanggup juga merasakan situasi yang seperti ini. Aku takut dan tak mampu melakukan apa apa. Aku hanya mengurung diri di kamar, tak berani keluar karena tak tahan mendengar bentakan bentakan itu. Kenapa lelaki selalu merasa sangat berkuasa.. Kenapa.. Kenapa. Tuhan, dimanakah ENGKAU..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun