Mohon tunggu...
Astukah Resti Dirindari
Astukah Resti Dirindari Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Membaca suka tantangan dan ingin terus berkarya dan mengabadikan dalam sebuah buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kala Subuh

10 Februari 2024   04:58 Diperbarui: 10 Februari 2024   05:09 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kudengar suaraadzan berkumandang,

Sayup-sayup saling bersatu dari masjid kr masjid,

Mata terpejam mulai terusik,

Keimanan pasang surut membisik

Kudengar langkah kaki berjalan

Bergegas seperti langkah kuda dimedan perang,

Malam yang sunyi mulai menuju kebahagiaan,

Berkumpul pada satu titik terang peribadatan

Nanum, diujung sana masih kulihat rumah sunyi dan gelap

Terdengar suara dengkuran seperti tel kereta

Teronggok dalam gelap kamar kemunafikan,

Menghempaskan badan dalam lelah keduniawian

Kala subuh....

Ada cerita antara dua manusia

Dalam ketaatan dan keterasingan

Di akhir waktu menuju keridhoan

Oleh:Resti, 

Batam, 10 February 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun