Mohon tunggu...
Astukah Resti Dirindari
Astukah Resti Dirindari Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Membaca suka tantangan dan ingin terus berkarya dan mengabadikan dalam sebuah buku

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Apakah Puasa Kita Diterima

3 April 2023   15:01 Diperbarui: 3 April 2023   21:48 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Catatan hari ke 11

Bismillahirrahmanirrahim

Memasuki bulan kesebelas bulan ramadhan, ada cerita lucu yang akan saya ceritakan kepada pembaca Kompasiana dimanapun berada. 

Ini tentang puasa di masa kecilku dan terulang di masa kecil anakku. Waktu aku masih kecil, aku juga dilatih berpuasa oleh orang tuaku.  Waktu itu aku duduk di bangku SD. Aku dan teman-teman ikut berpuasa kadang sehari penuh dan kadang setengah hari. Kalau setengah hari istilahnya puasa beduk. Itupun tidak ada hadis yang membolehkan atau ayat yang  menerangkan. Intinya kalau tidak  sampai adzan magrib ya puasa beduk. 

Kami tinggal di pedesaan yang masih banyak persawahan. Sungai kami mengalir jernih. Puasa tidak menghalangi untuk bermain. Waktu itu udara sangat terik, karena asiknya bermain kami sangat kehausan. Mau membatalkan puasa takut dosa. Tetapi kerongkongan semakin terasa kering karena haus. Keimanan yang mulai tertanam membuat kami takut untuk minum air, takut batal puasanya.

Ada salah satu kawan saya memberi ide, kalau makan dan minum tidak boleh kita banyakin wudhu dan kumur-kumur agar dahaga kita hilang. Benar juga ketika kami berkumur-kumur lumayan rasa haus berkurang. Setiap berkumur ada setetes air yang meresap di dinding kerongkongan jadi kering menjadi basah dan segar.

Hari ini hal yang sama dilakukan oleh anakku. Sepulang sekolah anakku pergi ke kamar mandi wudhu sholat dan kumur-kumur, dan berkali-kali di lakukan. Lalu kutanya kok sering banget nak kumur-kumur nya, kata anakku biar kerongkongan tidak kering. Wah mau pingsan aku dengarnya, jadi teringat kejadianku di waktu kecil. 

Apakah puasa kita diterima kalau  kumur-kumur untuk menghilangkan dahaga? Atau puasa kita langsung batal? Mungkin ini tergantung konteksnya, di sengaja atau tidak. Anak tersebut sudah balig atau belum. Kalau memang di sengaja untuk meminum sedikit air ketika kumur, bisa jadi puasa kita batal, apalagi usia kita sudah balig. 

Bagi pembaca kompasiana, jangan coba-coba ikutan berkumur-kumur ya ketika haus. Hindar saja kegiatan yang berlebihan dan banyak minum air putih ketika bersahur. Semoga puasa kita tidak batal karena kecerobohan kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun