Karya : Astukah Resti Dirindari
Malam itu...
Masih terukir indah di alam pikirkuÂ
Hari terakhirku di bangku sekolah
Melanjutkan asa untuk sebuah citaÂ
Malam itu...
Aku bermanja dan banyak bercerita kepada ibuÂ
Tetapi tidak untuk ayah
Ayah hanya termangu mencuri dengar ocehankuÂ
Tentang sebuah cita-cita indah yang selalu kuukir di setiap malam-malamkuÂ
Pergi meninggalkan kebersamaan demi meraih sebuah mimpi yang selalu kuidam
Ayah hanya diam tanpa suara
Menyusuri setiap sudut ruangan dengan hati redupÂ
Tak ada suara hanya sesekali puntung rokok di hisapnya dalam-dalamÂ
Kuraih tangannya yang tampak legamÂ
Ku kecup dalam doaku dan kumohonkan untuk ridhonyaÂ
Ayahku hanya diam...
Kulihat matanya berkaca lalu butiran air mata sedikit berjatuhanÂ
Dengan angkuhnya engkau hapus airmata ituÂ
Aku tersenyum...
Aku mengerti...
Ayah ingin aku bahagia...
Meski hati ayah begitu berat untuk berpisah
Cinta ayah mengalahkan keterbatasan rasaÂ
Demi aku anakmu...
Batam, 12 November 22
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H