Mohon tunggu...
Astukah Resti Dirindari
Astukah Resti Dirindari Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Membaca suka tantangan dan ingin terus berkarya dan mengabadikan dalam sebuah buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata Ayah

12 November 2022   22:50 Diperbarui: 12 November 2022   23:13 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya : Astukah Resti Dirindari

Malam itu...

Masih terukir indah di alam pikirku 

Hari terakhirku di bangku sekolah

Melanjutkan asa untuk sebuah cita 

Malam itu...

Aku bermanja dan banyak bercerita kepada ibu 

Tetapi tidak untuk ayah

Ayah hanya termangu mencuri dengar ocehanku 

Tentang sebuah cita-cita indah yang selalu kuukir di setiap malam-malamku 

Pergi meninggalkan kebersamaan demi meraih sebuah mimpi yang selalu kuidam

Ayah hanya diam tanpa suara

Menyusuri setiap sudut ruangan dengan hati redup 

Tak ada suara hanya sesekali puntung rokok di hisapnya dalam-dalam 

Kuraih tangannya yang tampak legam 

Ku kecup dalam doaku dan kumohonkan untuk ridhonya 

Ayahku hanya diam...

Kulihat matanya berkaca lalu butiran air mata sedikit berjatuhan 

Dengan angkuhnya engkau hapus airmata itu 

Aku tersenyum...

Aku mengerti...

Ayah ingin aku bahagia...

Meski hati ayah begitu berat untuk berpisah

Cinta ayah mengalahkan keterbatasan rasa 

Demi aku anakmu...

Batam, 12 November 22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun