Hallo, saya Ares Brilatin. Calon Guru Penggerak angkatan 9 tahun 2023 dari Kota Yogyakarta. Saya akan berbagi koneksi antar materi Modul 1.3. Mari kita belajar bersama.
Fasilitator: Bapak Ratno Kumar Jaya
Pengajar Praktik: Ibu Suharyanti
A. REFLEKSI SETIAP MODUL
Pendidikan Guru Penggerak yang telah ditempuh, mulai dari modul 1.1 tentang filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara. Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara memiliki relevansi terhadap konteks pendidikan Indonesia saat ini yaitu adanya kesesuaian pada fungsi dan tujuan yang paling mendasar. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan pada siswa didasarkan pada kodrat alam dan kodrat zaman. Pendidik itu menuntun siswa agar tidak salah arah dalam menuju kebahagiaan dan keselamatan hidup sebagai individu dan sebagai manusia bermasyarakat. Dasar pendidikan dengan kodrat alam siswa, maksudnya adalah pendidikan dilaksanakan berdasarkan lingkungan tempat tinggal siswa. Pemikiran Ki Hajar Dewantara tersebut saat ini dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis kontekstual. Sumber pembelajaran berasal dari lingkungan sekitar anak. Dengan demikian, anak akan mudah mendapatkan pengalaman belajar karena sumber belajarnya berasal dari pengalaman hidup di daerah masing-masing anak. Relevansi pemikiran di sekolah saya sangat berhubungan dengan pendidikan di sekolah saya saat ini, khususnya pelaksanakan pembelajaran. Saya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari apa yang menjadi minat mereka dengan sebisa mungkin menciptakan suasana menyenangkan selama siswa berproses dalam pembelajaran.
Setelah mempelajari modul 1.1, selanjutnya dalam Pendidikan Guru Penggerak mempelajari modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak.
1. Nilai Guru Penggerak:
- Mandiri : Seorang Guru Penggerak diharapkan mampu mendorong dirinya sendiri untuk melakukan perubahan, untuk memulai sesuatu, untuk mengerjakan sesuatu terkait dengan perubahan apa yang diinginkan.
- Reflektif : Melakukan evaluasi diri terhadap kegiatan atau proses yang telah dilaksanakan .
- Kolaboratif : Mampu melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan kan dan menciptakan proses pembelajaran yang baik. seperti dengan siswa, rekan kerja, orangtua dan pemangku kebuijakan. komunikasi yang dibangun adalah komunikasi yang baik sehingga tercipta kepercayaan satu sama lain.
- Inovatif : Seorang Guru Penggerak mampu membuat gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu ataupun permasalahan tertentu,
- Berpihak pada Murid : Mampu menciptakan lingkungan belajar yang asyik, aman, nyaman dan menyenangkan serta memperhatikan kepentingan murid dan mampu mengembangkan potensinya.
2. Peran guru penggerak
- Menjadi pemimpin pembelajaran
Seorang guru harus bisa menjadi pemimpin pembelajaran yang baik sesuai dengan Trilogi Kihajar Dewantara Ing ngarso Sun Tulodo, Ing madyo Mangun Karso, dan tutu wuri Handayani. Peran Guru penggerak yaitu Mendorong Peningkatan Prestasi Akademik Murid.
- Menggerakkan komunitas praktisi
Seorang guru tidak hanya bergerak di dunia kerjanya saja tapi juga harus bisa mengembangkan diri dalam komunitas pendidikan. Guru Penggerak harus memberikan dampak kepada guru-guru lain serta dampak kepada sekolahnya.
- Menjadi pelatih bagi guru lain
Seorang guru juga harus membawa pengaruh terhadap lingkungan di sekellingnya dan menjadi pelatih bagi rekan kerjanya dengan cara saling berbagi.
- Mendorong koloborasi antar guru
Seorang guru penggerak harus bisa bekerjasama dengan baik dengan rekan kerjanya dan menciptakan kondisi kerja yang nyaman.
- Mewujudkan kepemimpinan murid
Siswa memiliki kodrat alam dan kodrat kemerdekaan, seorang guru menggali kodrat alam yang ada pada dirinya seperti Mengeluarkan bakat yang terpendam, menarik minat dan mengembangkan kreativitas murid tanpa unsur paksaaan.
Setelah mempelajari modul 1.2, selanjutnya dalam Pendidikan Guru Penggerak mempelajari modul 1.3 tentang visi guru penggerak.
Visi adalah representasi kita akan masa depan. Penggambaran visi yang jelas tentang keadaan di masa depan dapat membantu kita untuk merencanakan dan menyelaraskan upaya-upaya mewujudkannya. Guru memang bukan Kepala Sekolah, namun jika visi seorang guru memiliki makna yang kuat maka visi tersebut berpeluang menghubungkan hati lebih banyak pihak hingga kemudian mengundang upaya kolaboratif demi mewujudkannya.
Sebagai Guru Penggerak memiliki peran untuk mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah dan memimpin pengembangan sekolah. Peran ini memunculkan harapan bahwa ada hal besar yang diharapkan dapat dicapai di masa depan. Dalam memaknai bagaimana pentingnya visi tentang murid, Guru Penggerak membuat gambar yang bertemakan “Imajiku tentang murid di masa depan”.
B. KAITAN ANTAR MODUL
Setelah mempelajari modul 1.1, modul 1.2, dan modul 1.3, saya dapat disimpulkan bahwa ketiganya memiliki kaitan Antar modul memiliki hubungan yang tidak dapat terpisahkan. Dimulai dari pengenalan teori terkait filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara, guru penggerak dapat memahami dan mengimplementasikan nilai dan peran guru penggerak. Setelah memahami filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara serta mengimplementasikan nilai dan peran guru penggerak, diharapkan guru penggerak mampu menyusun visi untuk mendukung rencana perubahan yang akan dilakukan di sekolah tempat mengajar.
Itu tadi koneksi antar materi Modul 1.3. yang saya buat.Terimakasih sudah membersamai. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H