MERDEKA !!!,
[caption caption="Meneriakkan merdeka dengan lantang"][/caption]
Begitu pekikan lantang yg diteriakkan di atas batu padas dibawah terik matahari siang yang menyengat. Merah putih kukuh di genggaman. Mungkin orang-orang yang melihat hanya bisa geleng-geleng kepala atau tersenyum kecil. Ini memang di negeri asing, jauh dari tanah air. Tepatnya di Perth Western Australia.
[caption caption="Keluarga Besar Curtin Indonesian Muslim Student Association"]
CIMSA (Curtin Indonesian Muslim Student Association) telah membawa merah putih menelusuri jalan kecil beralas tanah liat kecoklatan, menuruni lereng yang acapkali licin, menepi ke air terjun berbatu sekadar untuk menarik nafas, melewati lembah yang dipenuhi bunga liar warna-warni, mendaki bukit terjal untuk sampai ke puncak tertinggi di Taman Nasional John Forrest. Lalu menancapkan merah putih dengan sangat dalam, di relung hati...
[caption caption="Membawa merah putih ke puncak tertinggi John Forrest National Park"]
Rasa bangga akan tanah air memang sering membuncah disaat jauh. Tidak peduli seperti apa pandangan orang lain. Kebanggaan sebagai anak kandung bumi pertiwi tidak pernah surut. Rasa bangga yang tidak bisa didefinisikan tetapi bisa dirasakan, sama halnya dengan makna merdeka yang diteriakkan.
[caption caption="Bangga menjadi manusia Indonesia di negeri jauh"]
Karenanya rasa bangga memekikkan Merdeka menjadi sangat personal. Mungkin ada sejuta jawaban jika makna merdeka ditanyakan kepada sejuta individu, karena ini memang tentang rasa, tentang perjalanan batin memaknai merdeka.
Bahkan mungkin kita masih dalam perjalanan panjang menuju hakikat merdeka, sebagai individu, sebagai makhluk sosial, bahkan sebagai bangsa. Tetapi saat bisa meneriakkan dengan lantang selantang-lantangnya kata "MERDEKA" sebagai individu yang berdaulat, di negeri jauh, itupun merupakan bentuk kemerdekaan yang patut kita syukuri.
[caption caption="Mensyukuri makna kemerdekaan"]