Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Asyiknya Tinggal di Pelosok Bantul, Yogyakarta

20 Desember 2024   22:12 Diperbarui: 20 Desember 2024   22:12 2660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta macet? Ah, itu hanya di pusat kota di mana ada tempat wisata. Misalnya di sekitar Malioboro, Kota Baru, hingga UGM.

Wilayah Gunung Kidul, Bantul, Kulon Progo, dan Sleman masih layak untuk gaya hidup slow living. Setidaknya untuk lima puluh tahun ke depan. Karena masa setelah itu mungkin keruwetan dan hiruk pikuk lalu lintas semakin padat kerena pertambahan penduduk.

Wilayah Kulon Progo yang semakin maju dengan adanya Yogyakarta Internasional Airport, Sleman dengan tempat wisata Gunung Merapi dan Kaliurang, serta Gunung Kidul dengan pantai -pantainya yang indah menawan tetap merupakan tempat yang begitu tenang dan murah.

Beda lagi dengan Bantul yang terkenal dengan Parangtritis, Parangkusumo, Imogiri masih tidak terlalu ramai dari tiga wilayah di atas.  

Hanya di wilayah Kasihan dan Guwosari sudah banyak kompleks perumahan, klaster, dan villa sehingga harga tanah melambung tinggi hampir 20 - 30 kali lipat. Ini terjadi karena perbukitan  sepanjang Jl. Goa Selarong akan dibangun Universitas Islam Negeri Yogyakarta.

Di daerah Bambang Lipuro, Imogiri, dan Mangiran yang dulu tempat berkuasa Ki Ageng Mangir, hingga Pandansimo masih sepi atau jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota. Sekalipun telah dibangun Jalan Lintas Selatan mulai Parangtritis hingga jalan Daendels Selatan yang menghubungkan Wates - Purworejo.

Pengalaman penulis tinggal di  wilayah barat Bantul sekitar Goa Selarong dan kini di Jipangan merasakan tenangnya tinggal di Bantul. 

Imogiri dilihat dari puncak Gunung Mijil, Guwosari Bantul. | Dokpri 
Imogiri dilihat dari puncak Gunung Mijil, Guwosari Bantul. | Dokpri 

Bukan hanya sepi dari kepadatan lalulintas tetapi juga jauh dari hidup konsumtif. Jarang toko, warung atau angkringan, tak ada pedagang makanan keliling, selain pedagang sayur. 

Susahnya jauh dari tetangga. Makanya kalau saat tinggal di Bantul, penulis lebih banyak bersepeda ke pantai selatan, UGM, Imogiri, menyusuri Perbukitan Guwosari atau ke Seminari Kentungan di Kaliurang. 

Memelihara ayam untuk kesibukan. | Dokpri 
Memelihara ayam untuk kesibukan. | Dokpri 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun