Terik mentari hingga tengah hari cukup membuat badan terasa begitu gerah.Â
Di salah satu sudut sebuah pasar di Bantul saya membeli es dawet sekedar melepas dahaga setelah bersepeda sambil menikmati sepinya jalanan karena pengaruh pemilihan kepala daerah 2024.
Saat penjual es dawet menyerahkan mangkok tampak jarinya tak ada bekas tinta ungu tanda telah melakukan pencoblosan.
Saat saya tanya apakah belum mencoblos, dengan tersenyum ia menjawab tidak mencoblos karena bukan warga tempat tinggal sementara di sini.
Si penjual es dawet ini berasal dari daerah Jawa Barat.Â
Maunya, dia ikut serta mencoblos tetapi untuk beaya pulang sangat besar. Bisa menghabiskan pendapatan seminggu berjualan es dawet. Belum lagi oleh-oleh untuk keluarganya.
0 0 0
Tak berbeda jauh di sebuah pedukuhan yang sedang diadakan pembangunan sebuah klaster perumahan. Hari ini semua pekerja atau tukang batu tidak bekerja seperti biasanya.
Mereka libur karena ada pilkada. Tetapi mereka tidak pulang untuk mencoblos dan tetap tinggal di bedengan tempat mereka menginap sehari-hari selama pembangunan.
Para pekerja yang kebanyakan dari kota paling utara Jawa Tengah enggan pulang karena faktor mahalnya beaya transportasi.