Antara 75 juta hingga 200 juta. Tergantung siapa yang mengadakan. Keluarga ekonomi sederhana, perangkat desa, atau pedagang sukses.
Tak heran jika persiapan, ritual, dan pesta perkawinan di desa bisa terjadi selama 7 - 10 hari.
Dari mana dana tersebut? Hutang?
Dalam hidup kekerabatan di desa yang demikian kental setiap keluarga yang diundang pesta adalah wajib datang dan memberi amplop sumbangan.
Sumbangan inilah yang menjadi biaya pesta perkawinan.
Bila ada undangan yang tidak datang maka akan didatangi dengan dikirimi nasi berkat dan kue. Mereka yang didatangi ini ada yang memberi amplop ada juga yang tidak.
Ada masyarakat desa yang mempunyai kesepakatan tak tertulis batas minimal, misalnya 100 ribu per KK. Artinya jika yang datang 2 orang, suami istri, maka memberi 2 amplop masing-masing 50 ribu. Boleh juga menambah besaran sumbangan.
Tak heran jika ada suatu desa yang secara terbuka sumbangan tidak dimasukkan amplop tetapi langsung diberikan dalam bentuk uang tunai kepada panitia. Ini untuk menghindari amplop kosong.