Perempuan mana pun selalu ingin menjadi seorang ratu. Setidaknya ratu dalam keluarga.
Demikian juga Dewi Sinta putri Raja Janaka dari Kerajaan Mantili.
Sebagai seorang putri dan menikah dengan seorang putra mahkota dari Kerajaan Ayodya tentu merupakan kebanggaan sendiri. Apalagi Rama bukan hanya tampan tetapi juga sakti. Ini terbukti saat Rama ikut sayembara berhasil mengangkat, menarik, dan mematahkan busur panah Dewa Siwa. Karena keberhasilan inilah Rama diperkenankan menikah dengan Dewi Sinta.
Sangat diluar dugaan ternyata Rama sebagai putra mahkota diminta Prabu Dasarata, ayahnya, agar Rama tidak menjadi raja Ayodya.
Bahkan Prabu Dasarata meminta Rama dan Sinta mengungsi ke hutan Dandaka selama empat belas tahun.
Permintaan Dasarata ini karena ia telah berjanji pada Dewi Kekayi, istri kedua Dasarata, agar bila mempunyai seorang putra maka harus menjadi raja Ayodya.
Dewi Kekayi melahirkan seorang putra bernama Bharata.
Pepatah Jawa mengatakan 'sabda panditaning ratu tan kena wola-wali' artinya apa yang dikatakan raja tidak boleh diingkari.
Prabu Dasarata pun harus memenuhi janji pada Dewi Kekayi istri keduanya yang melahirkan Bharata.