Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Layanan Prima Kereta Api Indonesia

22 Oktober 2024   16:13 Diperbarui: 22 Oktober 2024   17:15 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam empat tahun terakhir hampir setiap dua bulan sekali saya menggunakan kereta api untuk mengunjungi nenek moyang di Yogyakarta. 

Kadang naik kereta api Matarmaja turun di Stasiun Jebres, Solo lalu lanjut dengan KRL Solo-Yogyakarta. Harga tiket KRL Solo-Yogyakarta hanya delapan ribu rupiah. Tetapi lebih banyak gratisnya karena begitu turun dari KA Matarmaja saya tidak keluar dari peron tetapi langsung menunggu KRL dari Purwosari, Solo.


Dari Malang ke Yogyakarta atau sebaliknya bisa naik KA Malabar, Kertanegara, Malioboro, dan Gajayana. Menyesuaikan waktu dan tentu saja isi dompet. 

Saya sendiri lebih banyak menggunakan KA Malabar dan Kertanegara. Kadang kelas ekonomi premium dan kadang ekskutif. Sama nyamannya. 

Hanya saja untuk kursi no 11 dan 12 kelas ekonomi premium yang berada tepat di tengah gerbong posisinya berhadapan.

Sekalipun lutut tidak bersentuhan dengan penumpang di depannya toh kenyamanan sedikit terganggu bila ada yang ingin ke gerbong restorasi atau toilet.

Kursi no 11 dan 12 kelas ekonomi premium saling berhadapan. | Dokumen pribadi
Kursi no 11 dan 12 kelas ekonomi premium saling berhadapan. | Dokumen pribadi

0 0 0

Jika ke Jakarta, walau hanya beberapa kali lebih senang naik KA Gajayana.

Hanya sekali naik KA Matarmaja dan Majapahit karena kehabisan tiket. Saat itu menghadiri Kompasianival 2018. Begitu turun dari kereta api, punggung rasanya kaku seperti diganjal bambu karena duduk di kursi tegak hampir 22 jam. 

0 0 0

Kereta api yang paling sering saya gunakan sejak kecil adalah jurusan Malang - Surabaya dan sebaliknya. Bahkan pada 1992-1995 sempat abonemen atau berlangganan seharga 8.900 rupiah lalu naik menjadi 17.600 per bulan untuk tiket pergi pulang.

0 0 0

Naik kereta api pada masa kini, sekalipun kelas ekonomi premium tetapi pelayanan, kenyamanan, dan keamanan tetap terjamin.

Kebersihan gerbong penumpang, restorasi, dan toilet dijamin higienis.

Demikian juga layanan prima mulai dari pembelian tiket, satuan pengamanan, sambutan pramugari, layanan kondektur jika ada penumpang yang memerlukan bantuan, dan petugas lainnya sangat ramah dan santun.

Bahkan petugas lapangan juga familiar dalam menyambut dan menjawab pertanyaan railfans . 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun