Anggrek merpati merupakan salah satu anggrek liar yang mudah dijumpai. Liar dalam arti jarang dibudidayakan tetapi dibiarkan tumbuh secara efipit atau menempel  pada dahan pohon di sekitar halaman rumah.
Dengan dominan warna putih bersih dan sedikit sembur kuning pada lidah kelopak bunga membuat anggrek merpati begitu indah.
Anggrek ini disebut anggrek merpati karena saat masih kuncup dan saat menguncup lagi setelah mekar sehari akan berbentuk seperti burung merpati putih.
Anggrek merpati putih hanya mekar sehari kemudian menguncup lagi. Bila tempat tumbuh cukup rindang dengan sinar mentari sekitar 60-75% bisa mekar kembali selama 5-6 jam kemudian rontok.
Hanya beberapa orang yang sengaja menanam di pot karena tertarik akan bentuknya yang mungil dan harum lembut.Â
Aroma harum ini hanya tercium dari jarak dekat dan bila dalam satu tangkai ada sekitar 10-15 bunga.Â
Semakin terasa jika dalam satu rimbunan ada banyak tangkai.
Inilah alasan mengapa ada yang menanam di pot kemudian ditaruh di sudut ruangan.
Bentuknya yang kecil mungil selebar tidak lebih dari 3cm bahkan kalah lebar dengan daun dan pangkal batangnya membuat orang enggan membudidayakan.
Satu hal yang cukup unik, sekalipun mengeluarkan aroma harum jarang terlihat serangga dan burung kecil datang dan hinggap. Mungkin karena bunga kecil sehingga tidak banyak menghasilkan madu nektar.
Karena hal ini, maka jarang terlihat bunga anggrek merpati menjadi buah.
Hewan yang sering tampak hanya semut yang berusaha mencari makan di sela kelopak bunga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H