Dalam dua tahun terakhir saya dan tiga teman mantan guru olahraga berniat mengikuti lomba lari jarak menengah di tingkat daerah.
Sebagai orang yang memasuki lansia dengan usia  di atas 65 tahun keikutsertaan ini sekedar sebagai penggembira mantan atlit atletik yang ingin mencapai garis finish tanpa limit waktu.
Saat menyerahkan formulir pendaftaran termasuk surat keterangan kesehatan dari dokter ternyata pendaftaran kami ditolak dengan alasan 'kemungkinan' ada gangguan kesehatan akibat  penyakit degeneratif yang tidak terdeteksi secara kasat mata.
Bila dipaksakan  bisa mengakibatkan cidera bahkan kematian. Ini tentu tidak diinginkan oleh panitia dan asuransi penjamin peserta lomba sekalipun panitia menyediakan tenaga medis dan segala perlengkapannya.
Menghargai keputusan panitia dan tidak ingin menyusahkan diri serta orang lain, kami memutuskan diri membatalkan ikut even ini.
0 0 0
Cidera dalam latihan, lomba, dan pertandingan olahraga sering terjadi terutama pada olahraga yang menguras tenaga dan konsentrasi penuh. Bukan hanya pada cabang olahraga sepakbola, beladiri, dan lari jarak jauh tetapi juga senam, renang, dan yang terakhir terjadi pada cabang olahraga bulutangkis.
Pada pertandingan berskala internasional dan nasional selalu ada tenaga medis profesional dengan perlengkapan yang sangat memadai. Sebaliknya pada even daerah apalagi lokal tenaga medis sering kurang diperhatikan selain tenaga kesehatan P3K dan ambulan bahkan hanya sekedar mobil yang siap mengantar ke rumah sakit atau puskesmas terdekat  jika ada atlit  yang cidera.
0 0 0
Tenaga medis pada even olahraga bukan hanya untuk menolong atlit yang bertanding dan mengalami cidera tetapi juga berani mengintervensi serta memutuskan bahwa atlit tersebut tidak layak untuk melanjutkan pertandingan.
Keputusan yang amat berat tetapi demi keselamatan atlit dan prestasi selanjutnya bukan prestasi sesaat pada pertandingan yang sedang berlangsung.
Selama ini hanya tim medis dan dokter yang mendampingi pertandingan tinju dan sepakbola yang sering tampak berani memutuskan seorang atlit tidak diperkenankan melanjutkan pertandingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H