Ibu Pertiwi paring boga lan sandhang kang murakabi
Peparing rejeki manungsa kang bekti.
Ibu Pertiwi... Ibu Pertiwi...
Sih sutresna mring sesami
Ibu Pertiwi, kang adil luhuring budi.
Ayo sungkem mring Ibu Pertiwi.
Itulah tembang Ibu Pertiwi salah satu tembang campursari karya Ki Nartol Sabdo seorang seniman, dalang, dan penggubah lagu.
Ibu Pertiwi dalam budaya dan filosofi Jawa dipahami sebagai wujud kemurahan Sang Akarya Jagad-Pencipta Alam Semesta yang memberi tanah Nusantara yang subur dengan hasil bumi termasuk laut yang melimpah ruah.
Sepadan dan pasangan dengan Ibu Pertiwi adalah Bapa Angkasa yang mencurahkan hujan, angin, awan, dan sinar mentari. Â Curahan Bapa Angkasa inilah yang memberi kekuatan dan semangat untuk mengolah tanah, laut, dan sungai untuk memberi kesejahteraan, kemakmuran, dan kedamaian.
Seperti yang terungkap dalam syair: Ibu Pertiwi paring boga lan sandhang kang murakabi
Peparing rejeki manungsa kang bekti.
Artinya, Ibu Pertiwi akan memberikan pangan dan sandang yang melimpah pada mereka yang berbakti dengan bekerja keras.
Kerja keras juga harus diiringi dengan sikap luhur penuh cinta kasih kepada sesama manusia, seperti dalam syair: Sih sutresna mring sesami. Ibu Pertiwi, kang adil luhuring budi.
Tembang Ibu Pertiwi sungguh menggambarkan kehalusan budi pekerti Ki Narto Sabdo yang mengajak setiap orang mencintai alam semesta dan sesama demi kesejahteraan dan kemakmuran.
Kesejahteraan dan kemakmuran pun akan memberi kedamaian jika ada rasa sikap adil pada diri setiap orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H