Ambangun desa ambangun jiwa manunggaling rasa amrih luhuring negara klawan bangsa.
Cancut taliwanda Indonesia merdika.
Artinya:
Membangun desa membangun jiwa dalam rasa kebersamaan demi luhurnya negara dan bangsa.
Menyingsingkan lengan demi Indonesia merdeka.
Itulah sebait cuplikan lagu langgam Jawa karya Ki Narto Sabdo yang mengajak masyarakat ikut gotong royong membangun desa demi kesejahteraan bersama. Dan Indonesia yang merdeka.
Suasana masyarakat perdesaan yang penuh kekeluargaan selalu menginspirasi membentuk masyarakat yang hidup penuh kedamaian.Â
Kekeluargaan bukan hanya saat satu keluarga sedang dalam keadaan duka atau pun bahagia.
Kekeluargaan juga dalam gotong royong membangun infrastruktur desa.
Suasana seperti ini juga tampak pada Dukuh Kembangputihan, Desa Guwosari, Bantul Yogyakarta yang sedang memperbaiki salah satu akses jalan Kembangputihan Asri.
Tahun 2023, Dukuh Kembangputihan mendapat bantuan Dana Aspirasi dari Pemkab Bantul sebesar 100 juta untuk memperbaiki jalan poros sepanjang 100m dengan lebar 3m.
Dana sebesar ini bukan hanya untuk membeli material tetapi juga untuk membayar ongkos kerja dan konsumsi para pekerja yang berasal dari masyarakat setempat sendiri.
Dalam pembangunan jalan ini, masyarakat Dukuh Kembangputihan bukan hanya menikmati hasil pembangunan jalan saja. Tetapi juga diikutsertakan dalam pembangunan secara gotong royong bergantian. Dalam filosofi budaya Jawa disebut 'melu handarbeni' artinya ikut serta membangun dan merawat sehingga ada rasa memiliki bersama.
Gotongroyong ini dilaksanakan selama kurang lebih dua minggu, mulai Sabtu, 10 November hingga 23 November 2023.
Bagi masyarakat yang mempunyai pekerjaan tetap dan tidak bisa ikut gotong royong diwajibkan memberi sumbangan finansial yang telah ditetapkan bersama saat persiapan pembangunan.
Bantuan finansial ini digunakan untuk menambah anggaran karena jalan yang harus dikeraskan kembali dengan pembetonan sepanjang 130m. Sedang dana aspirasi yang diperoleh dari Pemkab Bantul untuk perbaikan sepanjang 100m.
Pihak Dinasker yang diikutsertakan dalam perencanaan pembangunan jalan ini, menghimbau pada aparat setempat dan panitia untuk memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 para pekerja agar terhindar dari kecelakaan kerja sekecil mungkin.
Untuk menjaga kesehatan pekerja juga disediakan konsumsi yang memenuhi standar kesehatan.
Konsumsi para pekerja yang penuh semangat kegotongroyongan ini disediakan dengan memasak sendiri oleh ibu-ibu PKK.
Hidup penuh kedamaian di perdesaan dengan semangat gotong royong seperti di Dukuh Kembangputihan bisa menjadi teladan yang indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H