Perjalanan solo riding sejauh 185 km dari rumah di Malang menuju Situbondo sebenarnya tidak terlalu jauh.Â
Hanya cuaca panas di penghujung musim kemarau yang cukup menguras tenaga. Ditambah lagi terpaan angin dari laut yang sangat kencang sepanjang jalur Pantai Bentar Probolinggo hingga Monumen 1.000 km Situbondo dan kondisi jalan di banyak titik bergelombang. Juga pengemudi ugal-ugalan yang menyalip tanpa memperhatikan kendaraan di depannya membuat perjalanan cukup melelahkan.Â
Istirahat 4 kali masing-masing 15 menit di Pantai Bentar, Pantai Bohay, Pantai Bletok, dan Pantai Pasir Putih sekedar mereguk minuman yang menjadi hangat karena terik mentari toh tidak sepenuhnya menyegarkan tenggorokan.
Berangkat jam 06.35 dan tiba di Monumen 1000 km jam 13.35. Perjalanan yang menurut google map seharusnya hanya 5 jam 12 menit  ditempuh selama 7 jam persis.
Begitu sampai di Monumen 1000 km saya langsung berbelok ke kiri berniat melihat Tugu Portugis tempat pertama kali Portugis membangun pelabuhan di timur Jawa Timur. Selanjutnya  ingin melihat pelabuhan rakyat di timur Sungai Sampean, Situbondo.
Cuaca yang begitu panas dan gerah memaksa saya untuk istirahat dan membeli minuman di sebuah warung yang sangat sederhana dan sepi. Bahkan ketika masuk pun justru tetangganya yang mengetuk pemilik warung untuk memberitahu ada pembeli.