Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

75 Tahun Seminari Marianum Keuskupan Malang

11 Oktober 2023   11:43 Diperbarui: 11 Oktober 2023   11:46 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari keprihatinan akan panggilan imam pasca kemerdekaan, Mgr. A.J.E Albers, O.Carm Keuskupan Malang berinisiatif mendirikan sebuah seminari dengan nama Seminarium Marianum.

Seminari merupakan sebuah lembaga pendidikan untuk para calon imam tingkat menengah. 

Nama Marianum diberikan atas penghormatan pada Bunda Maria sebagai Bunda Yesus Juru Selamat Manusia.

Salah satu sudut Seminari Marianum. | Dokumen pribadi 
Salah satu sudut Seminari Marianum. | Dokumen pribadi 

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Awal pertama berdiri jumlah siswanya ada 8 siswa yang menempati gedung di Jl. Mgr. Sugiopranoto 6, Malang. Sekarang gedung Kridha Sasana Budaya atau dikenal dengan sebutan gedung KSB.

Pada 1951-1972, jumlah siswanya terus bertambah maka Seminari Marianum dipindah ke Jl. Argopuro 14, Lawang. Sekarang rumah retret Wisma Shanti. Lalu pindah lagi ke Jl. Sumber Wuni, Lawang.

Para siswa seminari atau disebut seminaris yang merupakan calon imam haruslah mempunyai pendidikan akademis yang memadai maka mereka disekolahkan di SMA Santo Albertus yang dikenal dengan sebutan SMA Dempo. 

Agar para seminaris lebih dekat dengan sekolah maka Seminari Marianum pindah dari Lawang ke Jl. Talang No. 3, Malang.

Pada 10 Juli 2001, Seminari Marianum pindah ke Probolinggo, tepatnya Jl. Mayjend. Panjaitan 58. Alasan kepindahan untuk menyesuaikan dengan asal-usul para seminaris yang mayoritas berasal dari keluarga sederhana dari luar kota.

Mgr. Henricus Pidyarto, O.Carm | Dokumen pribadi
Mgr. Henricus Pidyarto, O.Carm | Dokumen pribadi

Rektor Seminari Marianum Romo RD Emmanuel Wahyu Widodo, Pr | Dokumen pribadi 
Rektor Seminari Marianum Romo RD Emmanuel Wahyu Widodo, Pr | Dokumen pribadi 

Tahun 2023 ini, Seminarium Marianum genap berusia 75 tahun. Selama ini pula telah meluluskan 1000 siswa. Bukan hanya menjadi imam Karmelit atau Ordo Carmel tetapi juga imam Yesuit atau Serikat Jesus atau SJ, serta imam diosesan atau praja. Para lulusan juga menjadi tokoh budaya, dan nasional yang humanis dengan semangat injili yang kuat. 

Perayaan HUT ke 75 Seminari Marianum pada Minggu, 8 Oktober 2023 dengan puncak perayaan Sakramen Ekaristi dipimpin oleh Romo RD Emmanuel Wahyu Widodo dengan menggunakan Bahasa Jawa dengan iringan karawitan dan lagu-lagu Jawa.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Sebagai tembang pambuka perayaan dilantunkan tembang macapat Dandanggula oleh Pak Harjo selaku pelatih wiraswara dan panembrama.

Komunitas karawitan yang mengiringi adalah Langen Budaya Wahyu Widodo dari Katedral atau Paroki Santa Maria dari Gunung Karmel, Ijen Malang.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Komunitas Langen Budoyo Wahyu Widodo| Dokumen pribadi 
Komunitas Langen Budoyo Wahyu Widodo| Dokumen pribadi 

Dalam sambutannya uskup diosesan Malang, Mgr. Henricus Pidyarto, O.Carm sangat bangga pada Seminarium Marianum yang telah ikut serta terlibat dalam pembangunan manusia Indonesia. 

Rasa bangga juga karena Seminarium Marianum selalu hidup dalam akar budaya Nusantara dengan menampilkan karawitan dan tarian Nusantara lainnya oleh para seminaris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun