Waktu menunjukkan jam 11.40 di sekitar Jemplang yang jadi Posko Brigade Pengendali Kebakaran Hutan ketika helikopter kembali ke pangkalan setelah menumpahkan air memadamkan karhutla di sekitar kaldera Bromo.
Cuaca sedikit dingin dengan mendung tipis seakan mau menumpahkan hujan seperti yang diharapkan semua petugas dan relawan yang bekerja keras memadamkan api yang membakar hutan dan lahan.Â
Sebagian besar api memang telah dipadamkan kecuali di barat daya Bromo atau sekitar Jabung. Petugas dari BPBD Jatim masih mondar-mandir dengan mobil yang membawa toren atau tangki berisi air.
Sebagian lagi istirahat dan akan diganti oleh petugas dan dibantu oleh relawan. Termasuk dari personil TNI AD dan aparat kepolisian yang ikut menjaga keamanan.
Wajah-wajah lelah namun tegar tampak pada mereka yang telah berjuang memadamkan karhutla.
Di sisi kanan posko ada relawan dari Rumah Zakat yang menyiapkan konsumsi bagi para petugas dan relawan pemadam karhutla.
Mereka menyediakan minuman, buah, dan kue. Gratis.
Dari sisi tebing Jemplang, beberapa aparat dan pejabat datang mengamati dan mengevaluasi untuk tindakan selanjutnya.Â
Tampak juga beberapa jurnalis termasuk dari Reuter dan CNN Indonesia, sedang mengabadikan semua momen dan sebagian lagi berusaha mencari informasi.
Jam 13.30 para pejabat dan aparat yang meninjau pulang. Suasana agak sepi lagi karena puluhan mobil gede pengantar para pejabat pulang.
Tinggal beberapa personil dari TNI AD dan aparat kepolisian yang masih bertugas menjaga keamanan.
Petugas dari BPBD dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru masih sibuk bekerja keras.
Di antaranya memasang banner untuk mengingatkan kembali para pengunjung agar menjaga hutan dengan tidak bermain api.
Kalimat kedua sangat pedas: Membakar Hutan, Tak Punya Hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H